PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHALAT BERJAMAAH PADA SISWA KELAS VII MTS NOOR IMAN SAMARINDA
Abstract
Abdul Waris, 2019. “Penerapan Metode Pembelajaran RolePlaying pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Sholat Berjamaah pada Siswa Kelas VII MTs Noor Iman Samarinda. Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Samarinda.” Penelitian ini dibimbing oleh bapak Drs. Khairul Saleh, M.Ag dan Ibu Hj. Dwi Nur Aini Dahlan, M.Pd
Penggunaanmetode role playing berdampak positif terhadap prestasi dan motivasi belajar siswa pada materifiqihsebelumnya,sehingga metode role playing cocok diterapkan pada mata pelajaran fiqih diMTs Noor Iman Samarinda khususnya materi shalat berjamaah, karena materi shalat berjamaah merupakan salah satu materi yang dapat dipelajari menggunakan metode roleplaying.Oleh karena itu untuk mengetahui sebab dampak positif dalam penggunaan metode roleplaying pada mata pelajaran fiqih, terutama pokok bahasan shalat berjamaah, peniliti ingin mencoba melakukan penelitian dengan metode pembelajaran role playing sebagai teknik belajar pada materi pokok Shalat berjamaah.
Metodeyang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dari penelitian ini menggunakan triangulasi.
Hasil penelitian ini adalah penerapan metode role playingdi MTs Noor Iman pada siswa kelas VII terdiri dari tiga tahapan yaitutahapan satu persiapan dan instruksi, tahapan dua tindakan dramatik dan diskusi, dan tahapan tiga evaluasi bermain peran. Tahapan satu adalah persiapan dan instruksi yang meliputi problem atau dilema guru fiqih sebelum menerapkan metode role playing, persiapan sebelum menerapkan metode role playing, dan instruksi dari guru. Tahapan dua adalah tindakan dramatik dan diskusi yang meliputi guru menetapkan pengamat, situasi yang membuat permainan peran diberhentikan sejenak, dan sikap guru ketika terdapat siswa yang tidak aktif dalam diskusi. Tahapan tiga adalah evaluasi bermain peran yang meliputi hasil pemaparan diskusi siswa, penilaiainkeefektivitasan penerapan metode role playing, dan catatan guru tentang metode role playing yang telah dilaksanakan.