Problematika Menikah Muda di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Samarinda dalam Perspektif Konseling Keluarga Menikah Muda di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Samarinda dalam Perspektif Konseling Keluarga
Abstract
ABSTRAK
Khairiyatul Hayani, 2021, ‘’Problematika Menikah Muda di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Samarinda dalam Perspektif Konseling Keluarga’’, Skripsi, Program Studi Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Hj. Noorthaibah, M.Ag dan Rudy Hadi Kusuma, M.Pd.
Menikah muda di kalangan mahasiswa FUAD IAIN Samarinda sebagai Fenomena (Kasus) yang menyebabkan problematika tersendiri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui problematika menikah muda di kalangan mahasiswa dan menganalisinya dalam perspektif konseling keluarga.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian lapangan studi kasus (Case Studies), yang bersifat kualitatif. Pengambilan sampel penelitian menggunakan Purposive Sampling, yakni informan berjumlah 3 orang dari 19 mahasiswa (angkatan 2016-2019) yang telah atau saat menikah pada usia 19-24 tahun. Jumlah keseluruhan mahasiswa yang telah menikah di FUAD IAIN Samarinda dari angkatan tahun 2016-2019 adalah 24 mahasiswa. Informan yang diambil sesuai dengan kriteria penelitian adalah mahasiswa dari angkatan tahun 2016, 2017, dan 2018. Teknik Pengumpulan data melalui wawancara secara online, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis studi kasus yang dipaparkan oleh Stake. Adapun langkah-langkah analsisi data sebagai berikut: pendapat langsung, mengumpulkan kategori problematika, mencari kesetaraan antara kategori problemtaika, dan memaparkan kesimpulan seadanya melalui analisis data yang dilakukan oleh peneliti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang telah menikah muda di FUAD IAIN Samarinda, memiliki problematika. Problematika tersebut meliputi, psikologis (kecemasan, stress), sosial pribadi (kesulitan mengenal pasangan, kesulitan menyesuaikan dengan adat keluarga pasangan), manajemen diri (kesulitan mengatur waktu) dan akademik (kesulitan membagi waktu antara keluarga dan kuliah, kesulitan memahami materi). Permasalahan ekonomi pada penelitian ini tidak dialami oleh informan. Setelah dianalisis dalam perspektif konseling keluarga maka problematika yang dialami oleh informan terjadi karena kurang terpenuhinya beberapa fungsi keluarga dalam keluarga. Fungsi keluarga tersebut meliputi fungsi dukungan emosi atau pemeliharaan, fungsi sosial, fungsi penugasaan dan peran sosial, serta fungsi intelektual. Apabila fungsi-fungsi ini dapat terlaksana dengan baik, maka permasalahan seperti yang dialami oleh informan dapat diminimalisir dengan lebih baik.
Kata kunci: Problematika menikah muda, perspektif konseling keluarga.