Inovasi layanan konseling pada masa pandemi di SMA Negeri 1 Tenggarong Seberang
Abstract
ABSTRAK
Mohamad Yusuf Afandi, 2022. “Inovasi layanan konseling pada masa pandemi di SMA Negeri 1 Tenggarong Seberang”. Skripsi, Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. M. Abzar D., M.Ag dan Dr. H. Fuad Fansuri, Lc., M.Th.I.
Layanan konseling di sekolah menjadi salah satu kebutuhan peserta didik. Layanan konseling menjadi sarana pra-sarana di sekolah, sehingga peserta didik berhak mendapakan layanan konseling. Peserta didik di sekolah memasuki masa -masa remaja yang sering menghadapi rasa ragu, dan sikap labil. serta rasa ingin tahu. sehingga sikap remaja lebih dominan dengan sikap tersebut. Sikap tersebut menjadi berlebihan dan menjadi masalah, masalah tersebut yang dialami peserta didik membuat mereka belum mampu untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, sehingga mereka membutuhkan bantuan seperti layanan konseling. Pada tahun 2020 pandemi covid-19 masuk ke Indonesia yang mengakibatkan kegiatan di sekolah harus dihentikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui inovasi layanan konseling pada masa pandemi di SMA Negeri 1 Tenggarong Seberang.
Metode penelitian ini adalah kualitatif pendekatan deskriftif. Penelitian ini guna mengetahui apa saja inovasi yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling di SMA Negeri 1 Tenggarong Seberang. Dengan adanya pandemi covid-19 guru bimbingan konseling berinovasi agar layanan konseling di sekolah tetap berjalan dengan semestinya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah dua orang yaitu guru bimbingan konseling yang sebagai konselor di SMA Negeri 1 Tenggarong Seberang. Teknik analisis data model Miles dan Humberman.
Hasil peneliltian menunjukkan bahwa inovasi layanan konseling di SMA Negeri 1 Tenggarong Seberang telah dilakukan. Layanan konseling yang dilakukan dikarenakan terdapat tiga masalah yang sering dialami oleh siswa ialah masalah belajar, masalah sosial, dan masalah karir. Inovasi yang dilakukan guru bimbingan konseling di masa pandemi ialah dengan melakukan layanan konseling daring (dalam jaringan), menggunakan beberapa aplikasi pendukung seperti aplikasi whatsapps, zoom, google meet, dan intagram. Dengan adanya layanan konseling melalui daring menjadikan layanan konseling dapat terus dilakukan di masa pandemi. Namun kegiatan inovasi tersebut tentu saja pada waktu tertentu terdapat hambatan. Terdapat hambatan-hambatan yang dialami dalam proses konseling yaitu terdapat pada Eksternal konselor, mencangkup kurangnya kerjasama orangtua siswa, konselor mendatangi siswa pada kasus tertentu di masa pandemi, jaringan internet yang tidak stabil, tidak bertatap muka secara langsung, tidak ada waktu khusus untuk memberikan layanan konseling. Dengan adanya hambatan tersebut menjadikan layanan konseling menjadi kurang efektif.