dc.description.abstract | ABSTRAK
Tamzidillah. 2022. ”Modernisasi Pendidikan Pesantren di Kabupaten Kutai Kartanegara (Studi Multi Situs Pondok Modern Ibadurrahman dan Al-Hidayah”. Tesis. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Program Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Mursalim, M.Ag sebagai pembimbing I dan Dr. Husni Idris, M.Pd sebagai pembimbing II.
Penelitian ini dilatar belakangi dengan maraknya modernisasi pondok pesantren ke arah yang lebih modern tanpa meninggalkan tradisi pondok pesantren yang telah ada. Modernisasi merupakan suatu kejadian yang tidak dapat di hindari dalam kehidupan masyarakat yang terus berkembang. Pesantren harus menjadi lembaga pendidikan yang kompleks yang mencakup dalam segala bidang kehidupan. Sehingga, perlu adanya penelitian mengenai modernisasi pendidikan pesantren pada aspek kelembagaan, kurikulum dan metode pembelajaran. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis modernisasi pendidikan pesantren, menganalisis modernisasi sistem dan kelembagaan, dan menganalisis modernisasi metode dan kurikulum di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif yang menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Terdapat dua sumber data, yaitu data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data yang digunakan melalui obeservasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang di gunakan pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Untuk menguji keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pondok pesantren yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara, yaitu Pondok Modern Ibadurrahman dan Pondok Pesantren Al-Hidayah telah mengalami modernisasi pendidikan. Modernisasi yang dilakukan antara lain dalam aspek kelembagaan, kurikulum, dan juga metode pembelajaran. Kurikulum ditentukan berdasarkan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementrian Agama, sehingga terjadi keseimbangan antara pembelajaran agama dan ilmu pengetahuan umum. Selain itu, para santri diwajibkan untuk menggunakan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dalam semua aktivitas yang dilakukan di pondok pesantren. Sedangkan dalam aspek pembelajaran, untuk saat ini, kedua pondok pesantren tersebut telah mengembangkan dan menerapkan metode-metode lain seperti metode kuliah umum, hafalan, diskusi, demonstrasi, dan ceramah dengan dibarengi dengan pemanfaatan perkembangan teknologi yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa pondok pesantren tersebut telah mampu mengikuti dinamika perkembangan zaman dan memiliki pengaruh positif dalam pengembangan Agama Islam bagi masyarakat. | en_US |