Strategi Jaringan Sekolah Muhammadiyah Dalam Membentuk Branding Sekolah Dasar Di Kota Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Ainuropiq, 2021. “Strategi Jaringan Sekolah Muhammadiyah Dalam Membentuk Branding Sekolah Dasar Di Kota Samarinda “. Tesis, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Khojir, M.SI. dan Dr. Zamroni, M.Pd.
Penelitian ini mengangkat sebuah fenomena tentang keberadaan klaster pendidikan tingkat Sekolah dasar yang bernama Jaringan Sekolah Muhammadiyah (JSM) Samarinda. JSM adalah salah satu solusi alternatif yang ditawarkan Persyarikatan Muhammadiyah melalui Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat untuk mengatasi problematika mutu pendidikan di Indonesia. Menurut Baedhowi, Ketua Majelis Dikdasmen Pengurus Pusat Muhammadiyah, dari 2.604 sekolah dasar yang dimiliki Muhammadiyah, masih banyak yang bermasalah dengan kualitas mutu. Di Samarinda terdapat enam sekolah dasar dengan lima diantaranya telah terakreditasi A, dan satu belum terakreditasi. Seluruh SD Muhammadiyah tersebut berhimpun dalam satu klaster pendidikan yang bernama Jaringan Sekolah Muhammadiyah (JSM) Samarinda memiliki tujuan tidak hanya untuk mencapai akreditasi A secara adminintrasi, tetapi berupaya untuk saling bersinergi dalam berinovasi sehingga menjadi sekolah rujukan masyarakat. Legalitas JSM sebagai klaster pendidikan, diatur dalam Ketetapan Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 06/KTN/I.4/F/2013.
Penelitian ini bertujuan untuk Memahami kontekstualisasi teori strategi komunikasi, teori kebijakan branding, dan hubungan organisatoris antara JSM dengan Majelis Dikdasmen Pinpinan Daerah Muhammadiyah Samarinda, melalui pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi menggunakan pendekatan field work research. Fokus penelitian ini adalah seluruh SD Muhammadiyah di Samarinda yang tergabung dalam JSM Samarinda. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk teknik analisa data, peneliti menggunakan metode yang ditawarkan Miles, Hubberman, dan Saldana, yaitu metode interaktif, dengan tahapan pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data,validasi data, dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam membentuk branding SD Muhammadiyah di Kota Samarinda, JSM menyusun strategi dalam tiga komponen. Pertama, komunikasi terdiri dari (a) pola kepemimpinan, (b) pola komunikasi, (c) komunikasi mutual interdependentif. Kedua, kebijakan dalam membentuk branding SD Muhammadiyah menggunakan dua pendekatan, (a) pendekatan prosedural mengacu pada delapan Standar Nasional Pendidikan, plus ISMUBARISTIK sebagai keunggulan kompetitif sekolah Muhammadiyah, (b) pendekatan komponen, yaitu keunggulan komperatif yang menjadi ciri khas masing – masing SD Muhammadiyah di Samarinda sesuai potensi dan sumber daya yang dimiliki. Ketiga, hubungan antara JSM dengan Majelis Dikdasmen Kota Samarinda bersifat koordinatif konsultatif.