dc.description.abstract | ABSTRAK
Andhika Prayuda, 1711101004. “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menerapkan Pendidikan Multikultural Pada Siswa SMA Negeri 2 Tenggarong”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh ibu Dr. Hj. Fathul Jannah, M.SI. sebagai dosen pembimbing I dan bapak Moh. Nasrun, M.Pd. sebagai dosen pembimbing II.
Penelitian ini dilatar belakangi pentingnya pendidikan multikultural dalam membentuk sikap dan pemikiran siswa-siswi untuk memahami dan menghargai keberagaman. Tentunya dalam hal ini peran guru sangat dibutuhkan terutama guru pendidikan agama Islam. Seperti yang terjadi pada SMA Negeri 2 Tenggarong, adanya ketidaksetaraan antara siswa dalam segi ekonomi, perbedaan ras, suku, dan budaya akan menyebabkan terjadinya diskriminasi yang memberikan dampak besar bagi siswa sehingga menimbulkan permasalahan yang terjadi di lingkungan sekolah bahkan dilingkungan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru pendidikan agama Islam dalam menerapkan pendidikan multikultural serta. untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung pendidikan multikultural di SMA Negeri 2 Tenggarong.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, adapun pendekatan penelitian yang digunakan merupakan pendekatan studi kasus. Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan di lapangan, peneliti memakai teknik pengumpulan data berupa teknik wawancara dan dokumentasi. Informasi yang diperoleh setelah itu dianalisis dengan memanfaatkan kondensasi data, penyajian data, verifikasi data serta penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menampilkan bahwa (1) Peran guru pendidikan agama Islam (PAI) dalam menerapkan pendidikan multikultural pada siswa SMA Negeri 2 Tenggarong, dengan cara memberikan arahan kepada siswa untuk berbuat baik, memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya dan mengajukan pertayaan, memperlihatkan tauladan yang baik untuk diikuti misalnya sikap toleransi serta menghargai segala perbedaan yang berada di lingkungan sekolah. Guru pendidikan agama Islam menerima latar belakang siswa dengan lapang dada, melakukan pembiasaan kepada siswa untuk saling menghargai, dan memberikan arahan kepada siswa jika terjadi pelanggaran yang melunturkan penerapan pendidikan multikultural di dalam kelas. (2) Faktor penghambat penerapan pendidikan multikultural di SMA Negeri 2 Tenggarong ada dua, yaitu Faktor sikap dari individu yang menunjukkan adanya sikap tidak kompak dan kurang kesadaran terhadap latar belakang yang berbeda-beda dan Faktor lingkungan yang memiliki kebiasaan buruk. Hal ini juga ditunjukkan masih adanya budaya saling mengejek satu sama lain dan sifat bandel yang ditunjukkan oleh siswa-siswi. Adapun faktor pendukungnya, yaitu Faktor pendukung pendidikan multikultural yang pertama didapatkan dari orang tua, yang menunjukkan bahwa, orang tua yang selalu mengingatkan untuk bersikap tidak mudah salah paham kepada orang lain dan faktor pendukung dari guru, yang menunjukkan bahwa, guru mengadakan berbagai kegiatan dalam penerapan pendidikan multikultural misalnya dengan kegiatan ekstrakulikuler dan kegiatan perkemahanan serta sigap dalam mengatasi masalah yang ada. | en_US |