Makna Ghad al-Başar dalam Al-Qurán dan Implementasinya di Era Digital (Studi Tafsir Tematik)
Abstract
ABSTRAK
Muhammad Puad Ansyari, 2021. Makna Ghad al-Başar dalam Al-Qurán dan Implementasinya di Era Digital (Studi Tafsir Tematik). Skripsi, Jurusan Qur'an Hadis Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Mursalim, M.Ag, dan Dr. H. Fuad Fansuri,Lc.,M.Th.I.
Latar belakang penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana makna Ghaḍ al-Başar dalam Al-Qur'an dan bagaimana penafsiran para mufassir terkait dengan ayat-ayat Ghaḍ al-Başar dalam Al-Qur'an serta bagaimana solusi Al-Qur'an terkait implementasi Ghaḍ al-Başar era digital. Sebab pesatnya perkembangan teknologi yang berbasis digital seperti saat ini menjadi sumber utama munculnya tantangan-tantangan baru kepada umat ini dalam menjaga pandangannya, pada akhirnya umat membutuhkan solusi yang bersumber dari pada Al-Qur'an dan Hadis sebagai jalan keluar dari problematika yang saat ini tengah di hadapinya.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research). yang mana penelitian ini bersumber dari berbagai macam literatur kepustakaan, seperti buku, kitab, makalah, jurnal dan lain-lain. Kajian tafsir ini menggunakan metode maudhu’i, yang mana pada umumnya metode maudhu’i terbagi kedalam dua bagian, yaitu maudhu'i berdasarkan surah Al-Qur'an dan yang kedua ialah maudhu'I berdasarkan subyek. Adapun dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode maudhu'i berdasarkan subyek.
Hasil penelitian ini menunjukkan pertama makna ghaḍ al-baṣar ialah membatasi pandangan mata dari segala sesuatu yang Allah haramkan seperti melihat aurat dari lawan jenis dan tidak pula memandang sesuatu yang Allah haramkan dalam kurun waktu yang lama jika tidak disengaja. Adapun ghaḍ al-baṣar di era digital secara umum adalah menundukkan atau membatasi pandangan di era digital, yang mana sebagian besar dari aktivitas manusia saat ini menggunakan digital terutama kegiatan yang berhubungan dengan internet. Yang mana dari hal tersebut melibatkan pandangan dalam aktivitasnya dan sangat berpengaruh terhadap implementasi ghaḍ al-baṣar seseorang saat ini. Kedua, adapun tantangan implementasi dari ghaḍ albaṣar saat ini secara umum terbagi menjadi 3 kateogri, yaitu tingginya kebutuhanakan teknologi, tidak adanya batasan yang ketat dalam dunia digital, dan maraknya eksploitasi wanita di berbagai media massa. Ketiga, dari tantangan tersebut maka ada beberapa solusi dalam pengimplementasian ghaḍ al-baṣar di era digital diantaranya membatasi tontonan dan pertemanan di dunia maya, mengurangi aktivitas di dunia digital, senantiasa mengingat akan janji Allah terhadap orang-orang yang menjaga pandangannya dari yang haram, berusaha menjauhi tempat-tempat yang rawan menimbulkan fitnah, senantiasa merasa diawasi oleh Allah, dan jika belum menikah maka disegerakan menikah agar lebih menjaga pandangan.