Peran Guru Bimbingan Konseling (BK) dan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Mencegah Perilaku Bullying pada Siswa di SMP Negeri 1 Sangkulirang
Abstract
ABSTRAK
Indah Ma’rifatun, 2022. “Peran Guru Bimbingan Konseling (BK) dan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Mencegah Perilaku Bullying pada Siswa di SMP Negeri 1 Sangkulirang”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Mujahidah, M.Psi selaku Pembimbing I dan Bapak H.Susanto, Lc, M.Pd selaku Pembimbing II.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perilaku bullying yang terjadi di SMP Negeri 1 Sangkulirang. Hal tersebut layak mendapatkan perhatian dan perlu adanya peran dari semua pihak baik guru ataupun orang tua. Karena bullying dapat berakibat fatal terhadap fisik dan mental anak jika dibiarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran guru BK dan guru PAI dalam mencegah perilaku bullying serta untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat guru BK dan guru PAI dalam mencegah perilaku bullying di SMP Negeri 1 Sangkulirang.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer yang terdiri dari guru BK, guru PAI dan siswa serta menggunakan sumber data sekunder berupa data-data tentang BK dan bullying. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data diantaranya seperti reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa guru BK memiliki peran dalam memberi layanan dasar, layanan individu, layanan responsif dan dukungan sistem. Strategi pelaksanaannya guru BK memberikan bimbingan kelompok dan bimbingan individu. Adapun guru PAI berperan dalam memberikan motivasi, nasihat dan juga mencontohkan hal-hal yang baik dan positif kepada siswa. Faktor pendukung dalam mencegah perilaku bullying ini adalah adanya kerjasama antara semua guru, terjalinnya kerjasama dengan orang tua siswa, dan lingkungan sekolah yang baik. Adapun faktor penghambatnya ialah dari siswa itu sendiri yang merasa memiliki kekuasaan dan kekuatan sehingga melakukan bullying kepada temannya yang dianggap lemah, lingkungan sosial siswa yang kurang baik, guru BK mengalami kesulitan untuk menangani dan menjalankan layanan BK sebab guru BK hanya ada satu saja.