dc.description.abstract | ABSTRAK
Habibi Zulkifli, 2021. “Pembinaan Dai terhadap Mualaf di Desa Ombau Asa Kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat”. Skripsi, Program Studi Manajemen Dakwah, Jurusan Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda”. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. M. Abzar D, M.Ag dan Hudriansyah, Lc., MA.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya dai dalam menyebarkan ajaran agama Islam. Salah satu bentuk dakwah, yaitu dengan mengajak dan menyerukan umat non-muslim untuk memeluk agama Islam. Seseorang yang terbujuk hatinya untuk memeluk agama Islam, disebut dengan mualaf. Seorang mualaf perlu dibina dan dibimbing agar memahami ajaran agama Islam. Namun, pada proses pembinaan tersebut muncul berbagai hambatan. Sebagian besar mualaf yang berada di Desa Ombau Asa belum mengerti dan memahami mengenai ajaran agama Islam, hingga terdapat mualaf yang kembali pada agama sebelumnya. Tujuan penelitian ini antara lain pertama, untuk mengetahui pembinaan dai terhadap mualaf di Desa Ombau Asa. Kedua, untuk mengetahui hambatan dan tantangan yang dihadapi dai dalam melakukan pembinaan mualaf di Desa Ombau Asa.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik penjamin keabsahan data yang digunakan, yaitu triangulasi. Teknik analisis data dilakukan secara induktif melalui empat tahapan, yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan pembinaan yang dilakukan dai terhadap mualaf telah membuahkan hasil, dimana sebagian besar mualaf dapat melakukan shalat, membaca Al-Qur’an, jumlah mualaf yang murtad semakin berkurang, serta membuat salah satu mualaf menjadi pembina di masjid Al-Fattah. Proses pembinaan mualaf di Desa Ombau Asa, belum dapat dilaksanakan secara maksimal, kurangnya petugas atau ustadz-ustadzah dalam melakukan pembinaan dengan bahasa lokal. Adanya kepercayaan terdahulu serta kuatnya budaya sekitar yang masih menonjolkan prilaku animisme juga menjadi salah satu faktor penghambat dalam proses pembinaan mualaf. Sehingga, petugas atau ustadz ustadzah mendapat tantangan untuk senantiasa bersabar dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada mualaf agar dapat meninggalkan kebiasaan lama yang tidak sesuai dengan syariat Islam. | en_US |