Implementasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama Pada Pembelajaran PAI di SMK Kutim Cemerlang
Abstract
ABSTRAK
Kartina, 2022. “Implementasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama Pada Pembelajaran PAI di SMK Kutim Cemerlang”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan (FTIK), Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda (UINSI Samarinda). Penelitian ini di Bimbing Oleh Bapak Dr. Iskandar, M. Ag. dan Bapak H. Susanto, Lc. M. Pd. I
Latar belakang dalam menghadapi masyarakat majemuk, senjata yang paling ampuh untuk mengatur agar tidak terjadi radikalisme, bentrokan adalah melalui pendidikan Islam yang moderat dan inklusif. Pendidikan Islam moderat dapat menghindarkan seseorang dalam melakukan perbuatan keji, dalam bersikap dan berpikir, sehingga hasil dari Lembaga Pendidikan islam yang berbasis islam moderat dapat memberi dampak yang baik bagi umat islam dalam memahami adanya perbedaan agama ataupun kepercayaan yang diyakini oleh agama lain.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Sumber dan data penelitian ini, kepala Sekolah, guru Pendidikan Agama Islam dan siswa kelas XI TKJ/TKR. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu, teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan serta uji keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi.
Berdasarkan hasil penelitian tentang implementasi nilai-nilai moderasi beragama pada pembelajaran PAI di SMK Kutim Cemerlang, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai moderasi beragama yang ada pada sekolah tersebut yaitu nilai, toleransi, nilai anti-kekerasan, Nilai akomodatif terhadap kebudayaan lokal dan nilai komitmen. Dalam implementasi nilai-nilai moderasi beragama ini guru melakukan pengenalan terlebih dahulu, memberikan contoh nyata bisa dengan dari pengalaman guru itu sendiri, sikap yang mencontohkan toleransi, akomodatif dan anti-kekerasan, sehingga peserta didik lebih mudah dalam memahami serta melaksanakanya. Guru juga tidak hanya berpatokan pada satu cara saja akan tetapi guru dapat memberikan materi kepada peserta didik dengan metode diskusi, dan pada kegiatan esktrakulikuler dengan memberikan contoh nyata tentang apa saja nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari yang perlu dimiliki oleh peserta didik.