Pengobatan Dengan Ayat-Ayat Al-Qur‟ān (Studi Living Qur‟an Praktik Ruqyah Jam‟iyyah Ruqyah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) Kutai Kartanegara)
Abstract
ABSTRAK
Ani Nurvadila, 2021. Pengobatan Dengan Ayat-Ayat Al-Qur‟ān (Studi Living Qur‟an Praktik Ruqyah Jam‟iyyah Ruqyah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) Kutai Kartanegara). Skripsi, Jurusan Qur‟an Hadis Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh H. Bunyamin, Lc., M.Ag dan Hudriansyah, Lc., M.A.
Latar belakang penelitian ini adalah untuk memahami praktek pengobatan dalam metode kedokteran Islam atau Al-Thībb Al-Nabawī, yakni metode pengobatan dengan ayat-ayat Al-Qur‟ān atau metode ruqyah. Kegiatan ruqyah pada Jam‟iyyah Ruqyah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) Kutai Kartanegara merupakan salah satu media dakwah yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU). Di dalam pengobatannya menggunakan ayat-ayat Al-Qur‟ān, juga menggunakan bacaan shalawat, dan kemudian terdapat juga doa (baik dari hadis Nabi maupun dari para ulama-ulama). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ayat yang digunakan dalam pengobatan serta pemaknaan para peruqyat dan pasien ruqyah dari adanya praktik pengobatan dengan metode ruqyah pada Jam‟iyyah Ruqyah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) Kutai Kartanegara yang dilakukan oleh masyarakat tersebut. Kajian living Qur‟an ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang bersumber dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun sumber dari data wawancara meliputi, ketua pimpinan, pengurus sekaligus praktisi ruqyah dan beberapa pasien Jam‟iyyah Ruqyah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) Kutai Kartanegara.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa ayat Al-Qur‟ān yang digunakan dalam pengobatan pada Jam‟iyyah Ruqyah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) Kutai Kartanegara jumlahnya sangat banyak, adapun sūrah yang ditemukan penulis berjumlah 16 sūrah dengan mencangkup 51 ayat. Diantaranya; Sūrah al-Ikhlas, alFalaq al-Nās, al-Fātihah, ayat Kursi, ayat yang mengandung kata Shifā‟ (Q.S AlTaubah: 14, Q.S. Yunus: 57, Q.S. Al-Nahl: 69, Q.S. Al-Isrā‟: 82, Q.S Al-Shu‟arā‟ : 80 dan Q.S. Fuṣṣilat : 44), sūrah Yūnus ayat 82, sūrah al-A‟rāf ayat 111-122, sūrah alInshirah ayat 1 dan 2, sūrah al-Zalzalah ayat 1 dan 2, al-Inshiqāq ayat 1 sampai 4 dan sūrah al-An‟ām ayat 103. Dengan menggunakan teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim, penelitian ini mengungkap 3 aspek makna, yakni makna objektif, ekspresif, dan makna dokumenter. Makna objektif, tercermin dari praktik pengobatan yang diwarisi dari Gus „Allamah Alauddin Shidiqy, M.Pd.I kepada para praktisi Jam‟iyyah Ruqyah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) Kutai Kartanegara. Makna ekspresif, tercermin dari keyakinan para praktisi dan para jamaah yang berobat dalam praktik ruqyah, bahwa mereka meyakini dengan metode ruqyah akan dijauhkan dari berbagai gangguan baik fisik maupun non fisik. Makna dokumenter, tercermin dari kesadaran para peruqyat dan sebagian para pasien yang menggunakan metode ruqyah tersebut menunjukkan pada pelestarian Al-Qur‟ān.