Manajemen Kurikulum Diniyah di SMK Terpadu Madina Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Muhammad Nauval Fajar Bestari. 2021. “Manajemen Kurikulum Diniyah di SMK Terpadu Madina Samarinda”. Tesis. Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Program Pascasarjana, Institut Agama Islam Negeri Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Khojir, M. Si sebagai pembimbing I dan Dr. Suratman, M. Pd sebagai pembimbing II.
Salah satu sumber daya pendidikan Islam adalah kurikulum. Sumber daya pendidikan Islam merupakan komponen-komponen untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Sebagai bentuk upaya dalam menggapai tujuan tersebut, maka lembaga pendidikan mengolah kurikulum khas yang diterapkan di sebuah lembaga. Lebih dari itu, implementasi kurikulum perlu adanya upaya pengelolaan yang baik yang diaplikasikan ke dalam bentuk manajemen kurikulum yang komprehensif. Membahas hal tersebut, maka, tesis ini berupaya untuk meneliti manajemen kurikulum terhadap satu kurikulum khas lembaga pendidikan di salah satu sekolah islam yang dinamakan kurikulum diniyah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Sumber data pada penelitian ini adalah kepala sekolah, koordinator kurikulum diniyah,danpengajar diniyah. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data pada penelitian ini dianalisis dengan model Miles dan Huberman yaitu kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data dengan jenis triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Perencanaan diterapkan dengan pelaksanaan rapat kerja dan menggunakan pendekatan grass root approach. (2) Pengorganisasian diterapkan dengan penyusunan struktur jabatan kurikulum, serta distribusi tanggung jawab mengajar yang disebar disesuaikan dengan kompetensi kepada enam kelas. (3) Implementasi dilaksanakan dengan model mutual adaptation, fidelity perspective, dan leithwood yang ketiganya bercirikan menyesuaikan kondisi di kelas dengan asumsi pendidik dan peserta didik memiliki kesiapan yang berbeda. (4) Evaluasi diterapkan dengan model monitoring tidak langsung dan penilaian formatif, sumatif, dan diagnostik.(5) Staffing diterapkan dengan merekrut pengajar dari dalam lembaga dengan mempertimbangkan kompetensi membaca Al-Qur’ān. (6) Faktor pendukung berupa pengintegrasian kurikulum, sistem boarding school, dan program sekolah yang memotivasi peserta didik seperti program Imam Sholat berjama’ah. Faktor penghambat adalah rasio kelas,alokasi waktu, peserta didik yang kurang motivasi, dan kurangnya pengajar yang bersertifikasi.