dc.description.abstract | ABSTRAK
Noor Indah, “Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Melalui Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Tarakan”, 2022. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penulisan skripsi ini di bawah bimbingan Ahmad Riyadi, S.S., M.Hum selaku pembimbing I dan ibu Rega Armella, M.Pd selaku pembimbing II.
Pancasila merupakan pandangan hidup bagi bangsa Indonesia yang digunakan sebagai petunjuk dalam segala kegiatan kehidupan disegala bidang. Menurut pendapat tersebut menunjukan bahwa setiap kegiatan dan tingkah laku bangsa Indonesia harus dijiwai dan diimplementasikan berdasarkan pada nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila. Pendidikan Islam merupakan upaya mentransfer nilai-nilai islam kepada peserta didik secara sistematis dan terencana. Pendidikan Islam sendiri akan selalu melekat dengan nilai-nilai Pancasila. Adapun nilai-nilai islam yang terkandung didalam sila Pancasila yaitu; Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan. Sehingga setiap kita mengamalkan nilai-nilai ajaran islam secara tidak langsung kita juga mengamalkan nilai-nilai Pancasila tetapi tidak mutlak berarti dengan mengamalkan Pancasila berarti mengamalkan nilai Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik Pengumpulan data diperoleh dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila melalui Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Tarakan adalah Internalisasi nilai-nilai pancasila oleh guru pendidikan Agama Islam melalui materi. Materi-materi yang di sampaikan dikaitkan dengan sila-sila yang ada yaitu: Ketuhanan, Kemanusiaan, Keadilan, Permusyawaratan, dan Keadilan. Seperti bagaimana cara bertoleransi yang baik, cara bersikap adil terhadap sesama, berbagi kepada sesama, memiliki rasa empati, dan hal yang berkaitan lainnya. Terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat faktor pendukung, antara lain sarana prasarana yang memadai, terlaksananya program-program penguatan nilai-nilai pancasila di sekolah, program tersebut meliputi sholat dzuhur berjamaah, berbagi di jum’at berkah kepada yang membutuhkan, adanya kegiatan infaq, adanya kurban untuk yang beragama Islam tetapi untuk yang beragama Kristen dan katolik akan disesuaikan. Sedangkan faktor penghambat dari internalisasi nilai-nilai pancasila ini adalah perasaan tidak dihargai oleh teman sebaya, kurangnya pemantauan orang tua terhadap anak, sehingga lingkungan juga dapat mempengaruhi anak dalam kehidupan sehari-hari. | en_US |