Penguatan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Pada Mata Pelajaran Rumpun Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kutai Kartanegara
Abstract
ABSTRAK
Harita,2019. Penguatan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Pada Mata Pelajaran Rumpun Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kutai Kartanegara, Dibawah bimbingan Bapak Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd selaku pembimbing I, dan Ibu Dr. Hj. Fathul Janah, M. SI selaku pembimbing II.
Latar belakang penelitian ini adalah usaha untuk mewujudkan Penguatan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi siswa di Madrasah Aliyah sehubungan dengan Ujian Nasional (UN) 2018 yang soal-soal tertentu dibuat lebih sulit dan memerlukan penalaran tinggi Higher Order Thinking Skills (HOTS). Madrasah Aliyah Negeri 2 Kutai Kartanegara merupakan sekolah yang berupaya untuk mulai menerapkan pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana Madrasah Aliyah Negeri 2 Kutai Kartanegara menerapkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam pembelajaran pada bidang studi Rumpun Pendidikan Agama Islam.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, informan dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Guru rumpun PAI, yaitu Al-qur’an Hadis, Akidah Akhlak, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kutai Kartanegara. Data yang diperoleh dianalisis dengan mengikuti langkah-langkah yang digunakan oleh Miles dan Hubberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Dari hasil analisis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa: 1.Penguatan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada mata pelajaran rumpun PAI di madrasah aliyah negeri 2 Kutai Kartanegara. Guru meminta siswa untuk menentukan masalah, mengeksplorasi masalah, merencanakan solusi, melaksanakan rencana, pada materi pelajaran yang disampaikan, sehingga siswa mampu menentukan masalah serta mencari solusi terbaik dalam penyelesaiannya. 2.Faktor pendukung dan penghambat dalam penguatan HOTS, faktor pendukungnya yaitu, siswa aktif dan kreatif dalam mengikuti pelajaran PAI, tersedianya musholla untuk praktek, kemampuan guru dalam pengelolaan kelas. Sedangkan faktor penghambatnya, media pembelajaran HOTS seperti infocus, video pembelajaran masih kurang, menurut guru akidah akhlak, siswa kesulitan dalam menghayalkan sesuatu yang abstrak dalam hal mengimani yang gaib, siswa belum terbiasa menemukan sendiri masalah dalam pembelajaran.