Implementasi Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, (5S) Dalam Pembentukan karakter siswa di SMA Negeri 7 Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Retno Wulandari, Implementasi Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, (5S) Dalam Pembentukan karakter siswa di SMA Negeri 7 Samarinda. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Dr. Muchammad Eka Mahmud, M.Ag selaku pembimbing I dan Imroh Atul Musfiroh, M.Pd.I selaku pembimbing II.
Latar belakang penelitian ini guru mengajar, mendidik, dan mencontohkan karakter yang baik dengan melaksanakan senyum, salam, sapa, sopan, santun. Tetapi masih ada siswa yang kurang sopan, disiplin, dan ribut disekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan cara implementasi senyum, salam, sapa, sopan, santun (5S) dalam Pembentukan Karakter di SMA Negeri 7 Samarinda. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan karakter siswa di SMA Negeri 7 Samarinda.
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa menggunakan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Objek penelitian ini yaitu pelaksanaan senyum, salam, sapa, sopan santun dalam pembentukan karakter siswa SMA Negeri 7 Samarinda. Sedangkan subjek wawancara ini adalah kepada kepala sekolah, guru agama, waka kesiswaan, dan ketua kelas X, XI, dan XII di SMA Negeri 7 Samarinda.
Berdasarkan hasil penelitian tentang Implementasi senyum, salam, sapa, sopan, santun (5S) dalam pembentukan karakter siswa di SMA Negeri 7 Samarinda meliputi: Persiapan guru yang piket 3S senyum, salam, sapa sudah berada di depan gerbang sekolah sebelum pukul 06:45 WITA. Selanjutnya persiapan guru yang mengajar sudah ada di dalam kelas diawali ucap salam lalu memperhatikan siswa membaca Al-Quran atau literasi. Pelaksanaan 3S diluar kelas 2 guru yang piket berdiri depan gerbang menyambut kedatangan siswanya dengan tersenyum, siswa saat bertemu senyum, mengucap salam, menyapa guru dan menyalami tangan guru melewati guru dengan sopan santun, Kemudian apabila ada tamu datang ke kantor kepala sekolah dan staff guru menyambut dengan bahasa yang sopan santun. Pelaksanaan 2S di dalam kelas siswa saat bertemu guru bersikap sopan santun dalam bertanya maupun meminta ijin keluar kelas, kemudian saat pulang sekolah siswa berbaris dengan rapi dan menyalami tangan gurunya dengan sopan santun. evaluasi bagi guru dilakukan rapat setiap bulan, bagi siswa dilihat dari nilai sikap di dalam kelas. Faktor pendukung adanya guru, siswa, lingkungan, dan kurikulum 2013, sedangkan faktor penghambat yaitu, masih ada yang terlambat kurang disiplin, dan masih ada yang ribut di dalam kelas.