dc.description.abstract | ABSTRAK
Muhammad Andas, 2022. “Evaluasi Kurikulum Model CIPP di Sekolah Menengah Atas Madina Citra Insani Boarding School Samarinda”. Tesis Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Program Pascasarjana. Universitas Islam Negeri Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Muhammad Nasir, M.Ag sebagai pembimbing I dan Dr. Hj. Itty Rukayah, M.Si sebagai pembimbing II.
Era globalisasi telah melahirkan generasi muda yang berwawasan luas dan kritis dalam mengatasi permasalahan hidup, namun di sisi lain etika dan moralitas semakin menurun dan memprihatinkan sehingga SMA Madina Citra Insani Boarding School mengembangkan kurikulum terpadu khusus muslimah guna menyeimbangkan antara etika moralitas dan wawasan serta keterampilan peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi konteks, input, proses, dan output kurikulum terpadu khusus muslimah di SMA Madina Citra Insani Boarding School Samarinda.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Jenis dan strategi yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan: (1) observasi, (2) wawancara, dan (3) dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan model Miles and Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh peneliti melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi mengenai evaluasi model CIPP di SMA Madina Citra Insani, maka peneliti menemukan bahwa SMA Madina Citra Insani telah melakukan pengembangan kurikulum yang dikenal dengan kurikulum terpadu khusus muslimah. Kurikulum terpadu khusus muslimah ini telah terlaksana cukup baik dan jika dievaluasi dengan model CIPP maka kurikulum ini telah memenuhi tiga indikator pada evaluasi konteks, empat indikator pada evaluasi input, dua indikator pada evaluasi proses, dan tiga indikator pada evaluasi produk. Adapun kurikulum terpadu khusus muslimah ini memiliki beberapa catatan yaitu, pada evaluasi input dalam pembuatan dokumen kurikulum, SMA Madina Citra Insani tidak menyatakan bahwa nama kurikulum yang mereka gunakan adalah kurikulum terpadu khusus muslimah melainkan kurikulum 13 yang dipadukan dengan kurikulum pondok pesantren. Sedangkan kurikulum terpadu khusus muslimah ini telah eksis dan dikenal oleh pendidik, peserta didik, dan masyarakat. | en_US |