Implementasi Pendidikan Karakter Santri Di Pondok PesantrenFathun Najah Yayasan Salsabila Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Ela Pratiwi, Implementasi Pendidikan Karakter Santri Di Pondok PesantrenFathun Najah Yayasan Salsabila Samarinda. Program Studi Pendidikan AgamaIslam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda. Penulisan skripsi ini dibawah bimbingan Dr. Much. Eka Mahmud, M. Ag selaku Pembimbing I danSiti Nor Asiah, M.Pd selaku Pembimbing II.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan. Untuk membentuk karakter Pondok Pesanten Fathun Najah yang merupakan salah satu unit yang beradadibawah naungan Yayasan Salsabila Samarinda berupaya melakukanpembentukan karakter dengan berbagai kegiatan positif untuk setiap santrinya, Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pembentukan pendidikan karakter santri di pondok pesantren fathun najah yayasan salsabila samarinda danmengetahui faktor pendukung dan penghambatannya.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitin ini adalah pendekatan kualitatif yaitu mendeskripsikan hasil penelitian dalam bentuk narasi atau kata- kata yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir induktif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Field Research atau penelitian lapangan. Sumber data dalam penelitian ini ialah beberapapengelola pondok pesantren fathun najah yayasan salsabila samarinda dansatuorang santri. Pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi dandokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan ialah reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian dapat disimpulkan Pendidikan karakter santri di pondokpesantren Fathun najah melalui aktifitas keseharian santri. Aktivitas kesehariansantri yang membangun karakter santri antara lain: 1) Kebersyukuran, mengikuti kajian kitab kuning. 2) Keadilan, santri diberikan hak sama. 3) kewarganegaraan, bergotong royong. 4) Harapan, bersekolah dan mengkaji kitab kuning. 5) Kedisiplinan, membangunkan santri sebelum subuh, semua kegiatan tepat waktu. 6) Keberanian, tampil muhadhoroh, habsy, bilal, adzan, dan iqomat. 7) Kreativitas, bebaskan menyampaikan isi ceramah. 8) Humor, menyelipkan humor ketika ceramah dan diberikan film atau video lucu. Faktor pendukung di antaranya beberapa santri yang sudah pernah masuk pondok pesantren, iklim yang mendukung, adanya strategi integrasi, santri tinggal di pesantren, guru setiap hari bertemu dengan santri, hubungan para pembina dengan guru di sekolah sudahterbangun, guru-guru di pondok banyak yang mahasiswa, ta’lim yang di lakukan 4 kali dalam sebulan, pengajian khusus bulanan, ketertiban, kedisiplinan, mengerti waktu, dan sarana prasarana. Faktor penghambat diantaranya sumber daya manusia (SDM), Fasilitas, santri sedikit, pembiyayaan, santri sekolahnya di luar pondok, tidak adanya guru yang standbay di pondok, kedisiplinan, kurangnya sambung rasa antara pengurus , dan kurangnya keteladanan pengurus..