Implementasi Pembelajaran Daring Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Istiqomah Muhammadiyah 4 Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Muhammad Adam, “Implementasi Pembelajaran Daring Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Istiqomah Muhammadiyah 4 Samarinda”, 2021. Skripsi, Program Studi Pendidikan Islam (PAI), Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda. Penelitian ini dibimbing langsung oleh Bapak Dr. M. Nasir, M. Ag dan Bapak Agus Setiawan, M. Pd. I
Motivasi penelitian ini adalah keberadaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Istiqomah Muhammadiyah 4 Samarinda.yang berjumlah 489 siswa dan 28 guru. Dengan fasilitas yang seadanya sehingga tidak sebanding dengan jumlah seluruh murid dan guru yang terdampak dari masa pandemi Covid-19 yang telah mengganggu proses pembelajaran secara konvensional.
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara bersama kepala sekolah, waka kurikulum, bagian kepustakaan, guru Pendidikan Agama Islam (PAI), siswa dan wali siswa yang berhubungan dengan sekolah.
Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa pembelajaran dilakukan secara daring khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) mengacu pada system pembelajaran (BDR) belajar dari rumah dengan jaringan yang terhubung pada proses pembelajar dengan aplikasi pembelajaran seperti, google meet, zoom meeting, classroom, dan whats app. Implementasi pembelajaran secara daring di sekolah yang meliputi, rencana pembelajaran secara daring, pelaksanaan pembelajaran secara daring, dan hasil atau evaluasi pembelajaran secara daring. Adapun yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah menyiapkan materi, guru memberikan link vidio, guru menjelaskan, guru memberikan tugas dan guru memberikan motivasi terhadap para siswa yang sudah baik diterapkan dalam sekolah pada masa pandemic Covid-19. Adapun problem yang dihadapi yaitu mayoritas terkendala pada jaringan yang kurang baik, siswa yang ekonomi yang dibawah sulit untuk membeli kuota internet karena pemakaian aplikasi pembelajaran sangat boros sehingga paket data atau kuota internet siswa dan siswi cepat terkuras. Solusi dari problem yang diberikan oleh sekolah adalah memberikan fasilitas berupa paket data atau kuota internet kepada siswa dan siswi sebesar 10-15 Gb setiap bulannya. Adapun solusi yang diberikan sekolah untuk guru yaitu dengan selalu mengevaluasi setiap guru dan memfasilitasi berupa wifi data internet dan ruangan khusus yang ada di sekolah untuk proses pembelajaran secara daring.