Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai APE (Alat Permainan Edukatif) Pada Anak Kelompok B Di TKIT Az Zahro Samarinda Tahun Ajaran 2019-2020
Abstract
ABSTRAK
Dewi Untarsih, 2020. “Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai APE (Alat Permainan Edukatif) Pada Anak Kelompok B Di TKIT Az Zahro Samarinda Tahun Ajaran 2019-2020, Jurusan Pendidikan Madrasah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda.” Penelitian ini dibimbing oleh Dra. Etty Nurbayani, M.Pd. selaku pembimbing I dan Lina Revilla Malik, M.Si. selaku pembimbing II.
Latar belakang penelitian adalah setiap hari anak berbagi jajan saat circle time. Jajan tersebut dibungkus dengan beragam bahan seperti plastik, kertas, daun, dan lain-lain. Bungkusnya dibuang ke tempat sampah menjadi barang bekas. Guru mengajak anak mengklasifikasikannya sesuai jenis. Memberitahu bahwa sampah/barang bekas tersebut masih punya nilai fungsi. Untuk kepentingan tersebut guru memanfaatkan barang bekas sebagai bahan membuat APE. Maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan barang bekas sebagai APE pada anak kelompok B di TKIT Az Zahro Samarinda serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambatnya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dengan 2 model yaitu behavioural checklist dan anecdotal record, wawancara, dokumentasi serta triangulasi. Subjek penelitian adalah anak kelompok B usia 5-6 tahun terdiri dari 13 orang, 8 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Sumber datanya ada 2 yaitu primer dan sekunder. Sumber data primer adalah Kepala Sekolah, guru, admin dan siswa. Sumber data sekunder adalah beragam dokumen dari sekolah. Data analisis menggunakan metode Miles dan Huberman dengan 3 langkah yaitu reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini mengungkapkan 2 hal yaitu 1) Pemanfaatan barang bekas sebagai APE dilakukan sesuai tema. Hal ini dibuktikan dari barang bekas yang dihasilkan sekolah setiap hari, guru merancang kegiatan anak membuat APE sebagai permainan. Menjadikan anak berkarakter peduli lingkungan dengan cara membuang sampah ditempatnya, mampu mengklasifikasikan sampah/barang bekas seperti sampah plastik dan kertas, memiliki pengetahuan tentang konsep 3R (reduce, reuse, recycle) dan mampu membuat produk trash fashion dengan arahan guru. 2) Faktor yang mendukung pemanfaatan barang bekas sebagai APE adalah sampah sebagai sumber bahan baku selalu ada dan sekolah mengikutsertakan guru dalam pelatihan membuat APE. Sedangkan faktor yang menghambat adalah sikap inkonsisten dalam mengklasifikasikan sampah, mengumpulkan, membersihkan, menyimpan dan membuat produk. Maka solusinya adalah dari dalam yaitu komitmen sedangkan dari luar adalah membuat ruang khusus barang bekas.