Akulturasi Islam Dan Budaya Dalam Ritual KenjongPada Masyarakat Kutai Di Kecamatan Long Mesangat
Abstract
ABSTRAK
Ratna Sari, 2019. “Akulturasi Islam Dan Budaya Dalam Ritual Kenjong Pada Masyarakat Kutai Di Kecamatan Long Mesangat”. Skripsi, Jurusan Penyiaran Islam Program Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Ushuluddin, Adabdan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh H. Bunyamin, Lc., M.Ag sebagai pembimbing I dan Miftahur Ridho, M.Si sebagai pembimbing II.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena tradisi Ritual Kenjong sebagai simbol kepercayaan masyarakat, terutama di Desa Sumber Sari Kecamatan Long Mesangat. Masyarakat setempat mempercayai bahwa Ritual Kenjong merupakan pengobatan tradisional yang ampuh dan langsung bersumber dari Dewa, pada proses pelaksanaan Ritual Kenjong masih terdapat praktik-praktik budaya pra-Islam, yaitu budaya lokal masyarakat setempat yang telah bercampur dengan budaya Kutai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana akulturasi antaratradisi budaya Islam dengan tradisi budaya lokal masyarakat Kutai di Desa Sumber Sari Kecamatan Long Mesangat. Jenis penelitian ini menggunkan jenis penelitian kualitatif deskriptif, dengan mengambil objek penelitian di DesaSumber Sari Kecamatan Long Mesangat Provinsi Kalimantan Timur. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang diterapkan adalah teknik deskriptif kualitatif yang menganalisis data tertulis maupun lisan tentang fenomena yang terjadi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan tampak bahwa proses akulturasi antaraI slam dan kebudayaan lokal dapat dilihat pada praktik pengobatan tradisional(Ritual Kenjong). Yang dilakukan masyarakat sebagai bentuk pengobatan yangdipercaya sebagai sarana untuk mendapatkan kesembuhan dari para Dewa. Adapun proses akulturasi budaya Ritual Kenjong ditandai dengan masuknyabudaya Islam, dimana budaya Islam tidak merubah budaya yang sudah ada. Artinya Islam tidak mengubah unsur budaya yang ada secara keseluruhan. Dalamhal ini pengobatan non-medis (Ritual Kenjong) merupakan salah satu aset budayayang seharusnya tidak dianjurkan untuk diteruskan ke generasi berikutnya karenahal ini sangat berkaitan dengan kesyirikan. Dan juga disarankan agar tokohmasyarakat muslim maupun Kantor Urusan Agama (KUA) mengajarkan danmembimbing masyarakat Kutai Khususnya di Desa Sumber Sari Kecamatan LongMesangat agar lebih mendekatkan diri dan meminta kesembuhan hanya dari Allah SWT.