Show simple item record

dc.contributor.authorNur Asnah, Fanila
dc.date.accessioned2022-11-02T01:03:49Z
dc.date.available2022-11-02T01:03:49Z
dc.date.issued2020-07-30
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/1964
dc.description.abstractAbstrak Fanila Nur Asnah, 2020. “Resiliensi Mahasiswi Pengguna Cadar di IAIN Samarinda dalam Menghadapi Stigma Negatif di Masyarakat”. Skripsi, Program Studi Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. H. M. Tahir, M. M dan Hudriansyah, Lc., MA. Latar belakang penelitian ini adalah munculnya stigma pandangan-pandangan yang bersifat negatif atau bentuk labeling di tengah masyarakat terhadap mahasiswi IAIN Samarinda yang menggunakan cadar. Dari 25 pengguna cadar, terdapat 4 mahasiswi yang mengalamai stigma negatif dan menjadi informan utama dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk stigma yang dihadapi oleh mahasiswi pengguna cadar di IAIN Samarinda dan model resiliensinya. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan model purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles Huberman yaitu, analisis data melalui tahapan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, stigma yang diterima oleh mahasiswi pengguna cadar di IAIN Samarinda cukup beragam seperti pengguna cadar dianggap memiliki wajah tidak sempurna, sudah alim, terlalu berlebihan, ketika makan di tempat umum pasti kesulitan, ninja, mengikuti budaya arab, munafik dan tuduhan sok suci. Dalam menghadapi stigma tersebut, para pengguna cadar membentuk resiliensi atau ketahanan diri individu yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu dukungan orangtua, mentor atau ustadz, teman sebaya dan dukungan sosial atau komunitas. Dukungan tersebut menguatkan resiliensi atau ketahanan diri keempat informan pengguna cadar dalam penelitian ini. Pada akhirnya, dengan adanya dukungan tersebut, keempat informan merasa diterima di tengah masyarakat. Resiliensi atau ketahanan diri tidak terlalu dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan asalnya namun, semakin baik dukungan dari orang tedekat dan dukungan komunitas semakin baik resiliensinya. Bagi mereka, pembentukan identitas baru sebagai pengguna cadar di IAIN Samarinda merupakan suatu proses yang dilakukan untuk lebih memahami agama secara mendalam dan menjaga diri mereka dalam etika berpakaian. Cadar juga tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk tetap bias beraktivitas secara bebas dan nyaman.en_US
dc.publisherIAIN Samarindaen_US
dc.subjectResiliensi ,Mahasiswi, Cadar, Stigma Negatifen_US
dc.titleResiliensi Mahasiswi Pengguna Cadar di IAIN Samarinda dalam Menghadapi Stigma Negatif di Masyarakaten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record