Model Pendidikan Karakter di Pondok Pesantren Salafiyah Nurul Amin Harapan Baru Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Nanang Khairani, 2020."Model Pendidikan Karakter di Pondok Pesantren Salafiyah Nurul Amin Harapan Baru Samarinda". Tesis, Program studi Pendidikan Agama Islam, Program Pascasarjana, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Abdul Majid, MA selaku pembimbing I dan Dr. Khojir, M.SI selaku pembimbing II
Latar belakar penelitian ini adalah, degradasi moral merupakan salah satu permasalahan khususnya dalam penerapan kurikulum pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan sebuah jalan keluar dalam mengatasi permasalahan yang ada. Salah satu opsi adalah penerapan pendidikan karakter, yang diharapkan bisa menjadi jalan keluar dalam permasalahan diatas. Lembaga yang konsisten dan sudah terbukti didalam pembelajaran dan penanaman nilai pendidikan karakter adalah Pondok Pesantren Salafiyah. Salah satu pondok pesantren Salafiyah di Samarinda yang menerapkan pendidikan karakter didalam keseluruhan program pendidikannya adalah Pondok Pesantren Salafiyah Nurul Amin Harapan Baru samarinda.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) model pendidikan karakter, (2) apa saja faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter, dan (3) solusi yang diterapkan dalam menghadapi faktor penghambat pendidikan karakter di Pondok Pesantren Salafiyah Nurul Amin.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.. Dalam menganalisa data peneliti menggunakan pentahapan sebagai berikut: menelaah semua data, reduksi data, menyusun data dalam satuan-satuan, memeriksa keabsahan data dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh antara lain (1) Model pendidikan karakter di Pondok Pesantren Salafiyah Nurul Amin ialah menggunakan model integrasi dan ekstrakurikuler, yaitu pendidikan karakter diintegrasikan kedalam seluruh mata pelajaran, semua mata pelajaran diasumsikan memiliki misi moral dalam membentuk karakter santri. Pendidikan karakter dapat juga ditanamkan di dalam kegiatan ekstrakurikuler,yaitu penanaman nilai-nilai karakter diluar pelajaran formal. Semua kegiatan di pesantren diasumsikan memiliki nilai-nilai karakter. (2) Adapun faktor pendukungnya adalah:lingkungan di Pondok Pesantren mendukung karena seluruh aktifitas santri dapat terkontrol, ustadz/ustadzah yang dapat dijadikan panutan bagi santri. Adapun faktor penghambatnya adalah:pengaruh dari luar pesantren ketika santri liburan, adanya santri-santri yang agak nakal yang terkadang mempengaruhi santri-santri yang lain. (3) Adapun solusi yang dilakukan dalam menghadapi faktor penghambat yaitu santri selalu diingatkan dan selalu diberi nasehat-nasehat agar tidak terpengaruh lingkungan luar, memberi sanksi kepada santri-santri yang nakal yang tidak patuh dengan aturan Pondok Pesantren.