Show simple item record

dc.contributor.authorRaihanah, Raihanah
dc.date.accessioned2022-11-10T23:42:27Z
dc.date.available2022-11-10T23:42:27Z
dc.date.issued2020-06-17
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/2002
dc.description.abstractABSTRAK Raihanah, 2020. “Kontestasi Wacana Tafsir Islam Kāffah di Media Online”. Skripsi, Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Jurusan Quran Hadis, Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda”. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Sitti Syahar Inayah, M.Si dan Hudriansyah, Lc., M.A. Latar belakang penelitian ini adalah munculnya perdebatan di media online terkait konsep Islam kāffah dan khilafah antara media NU Online dan Media Umat Online. NU Online merepresentasikan pandangan NU sementara Media Umat Online merepresentasikan pandangan HTI. Kedua media tersebut saling berkontestasi melalui konstruksi wacana di media untuk mempertahankan argument masing-masing. Atas dasar itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kontestasi wacana atas dua term tersebut yang terjadi antara NU Online dan Media Umat Online. Jenis Penelitian ini adalah library research (penelitian kepustakaan) dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif melaui pendekatan teori tindak tutur yaitu, mempelajari hubungan antara unsur-unsur di luar tuturan yang mempengaruhi tuturan dan mempelajari maksud tuturan. Tindak tutur oleh Austin dibagi menjadi tiga, yaitu lokusi, ilokusi dan perlokusi. Hasil penelitian ini adalah ditemukannya tindak lokusi, ilokusi (asertif, komisif, direktif, ekspresif, dan deklaratif) dan perlokusi pada kedua wacana tersebut. Pertama tindak lokusi pada NU online yaitu tidak ada istilah khilafah sebagai sistem pemerintahan dalam Al-Qur‟an, sementara lokusi pada Media Umat Online menyebut khilafah sebagai sistem pemerintahan bersumber pada Al-Qur‟an dan hadis. Kedua ilokusi pada wacana NU Online mengajak untuk menolak khilafah dan mengikuti aturan pemerintahan yang sekarang dan turut serta dalam pemilihan presiden, sementara ilokusi pada wacana Media Umat Online mengajak untuk menerima khilafah dengan mengatakan bahwa penolakan khilafah sama dengan perbuatan ingkar sunnah dan mengajak untuk tidak mentaati pemerintahan sekarang karena bukan sistem pemerintahan yang berasal dari Islam melainkan dari Barat. Ketiga perlokusi pada wacana NU online adalah mengajak pembaca menolak khilafah, sementara perlokusi pada wacana Media Umat Online adalah mengajak menerima khilafah dan menolak pemerintahan sekarang. Skripsi ini menyimpulkan bahwa kontestasi yang terjadi antara NU Online dan Media Umat Online didasari oleh perbedaan ideologi, perbedaan sumber rujukan atau ketika sumber rujukan sama dipahami berbeda atau cara memahaminya sama-sama kontekstual namun kontekstual NU Online dengan melihat situasi dan kondisi umat dan perkembangan zaman. Sedangkan, MU Online kontekstual dengan melihat hadis, ijma‟ dan pendapat sahabat tanpa melihat konteks keadaan umat dan perkembangan zaman.en_US
dc.publisherIAIN Samarindaen_US
dc.subjectKontestasi ,Wacana Tafsir, Islam Kāffah, Media Onlineen_US
dc.titleKontestasi Wacana Tafsir Islam Kāffah di Media Onlineen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record