Peran Rohis dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa di SMAN 3 Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Siti Nurhayati, 2021 “Peran Rohis dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa di SMAN 3 Samarinda‟‟. Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Jurusan Pendidikan Islam, Fakutas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), (IAIN) Samarinda”. Penelitian ini di bimbing oleh Lina Revilla Malik, M.Si sebagai Pembimbing I dan Muhammad Iwan Abdi, M.Si sebagai Pembimbing II.
Berdasarkan observasi awal di SMAN 3 Samarinda bahwa, terdapat kegiatan ekstrakurikuler Rohis yang bernama Rohis Al Mukarromah, yang kegiatannya berupa meningkatkan kecerdasan spiritualsiswa. Kegiatan Rohis ini diketahui berjalan selama bebrapa tahun dan diketahui oleh pihak sekolah. Kegiatan Rohis Al Mukarromah terdapat beberapa kegiatan berupa pelaksanaan kegiatan bernuansa keagamaan, mengadakan forum pengajaran (ta‟lim), kegiatan dakwah dan Kegiatan peringatan hari besar Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Rohis Al Mukarromah dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa di SMAN 3 Samarinda, factor pendukung dan penghambatnya peran Rohis Al Mukarromah dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa di SMAN 3 Samarinda.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu menggambarkan dalam bentuk konkrit. Tehnik pengumpulan data di lakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data yaitu pembina, ketua, pengurus Rohis yang berjumlah 7 orang siswa. Analisis data melalui 3 tahap, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran Rohis Al Mukarromah dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa di SMAN 3 Samarinda berupa, pemahaman keagamaan siswa (khususnya tentang rukun iman,rukun islam, sifat wajib bagi Allah dan RasulNya, dan lainnya), semua respon tanggapan positif siswa dengan keikutsertaan dalam kegiatan beribadah dalam setiap aktivitas keagamaan (baik itu yang bersifat kewajiban pribadi ibadah mahdhoh ubudiyah seperti shalat tepat waktu secara berjamaah, rajin mengaji, ataupun ibadah social yang merupakan hasil dari penanaman nilai agama dan moral seperti hormat kepada guru dan orang tua dan lainya, membantu teman yang sedang sedang sakit dan bersikap simpati dan empati terhadap masyarakat yang terkena musibah dengan cara penggalangan dana). Adapun faktor pendukungnya pihak sekolah yang mendukung penuh kegiatan Rohis, guru-guru yang berkontribusi, alumni yang ikut membantu, serta citra positif di masyarakat. Sedangkan factor penghambatnya adalah banyaknya kegiatan siswa, pembelajaran agama yang tidak
menjadi syarat utama kelulusan dan kenaikan kelas sehingga banyak siswa yang bersikap acuh tak acuh, dan pembelajaran yang dimulai dari pagi hingga sore hari sehingga siswa merasa jenuh dan membutuhkan istirahat, jumlah guru yang minim, kurang lengkapnya fasilitas, pengaruh dari teman dan factor pendukungnya adalah kebijakan dari kepala sekolah, guru yang profesional, semangat anak yang tinggi.