dc.description.abstract | ABSTRAK
Dewi Ainun Nafisah, “Konsep Etika Menuntut Ilmu Menurut Syekh Muhammad Syakir dan Relevansinya Dengan Pendidikan di Era Society 5.0 (Kajian Kitab Washoya Al-Abaa’ Lil Abnaa’)”. 2022. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini di bimbing oleh Bapak Dr. Khojir, M.Si dan Bapak Moh. Nasrun, M.Pd.I
Latar belakang penelitian ini yaitu etika merupakan hal yang paling penting dari sebuah kewajiban menuntut ilmu, oleh karena peserta didik banyak yang belum memahami tentang etika maka penulis tertarik untuk membahas Kitab Washoya Al-Abaa’ Lil Abnaa’. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep etika menuntut ilmu menurut syekh Muhammad Syakir dalam Kitab Washoya AlAbaa’ Lil Abnaa’ serta untuk mengetahui relevansi konsep etika menuntut ilmu dengan pendidikan di era society 5.0.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian library research (Studi Kepustakaan). Sumber data penelitian adalah Kitab Washoya Al-Abaa’ Lil Abnaa’. Teknik pengumpulan data ialah dengan mengumpulkan data-data yang ada (baik melalui kitab, buku-buku, dokumen, jurnal, dan internet) serta dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwasanya terdapat Konsep Etika Menuntut Ilmu Menurut Syekh Muhammad Syakir dalam Kitab Washoya Al-Abaa’ Lil Abnaa’ yaitu Belajar dengan sungguh-sungguh dan semangat tinggi, memanajemen waktu sebaik mungkin, membaca dan memahami pelajaran, melaksanakan diskusi, belajar secara bertahap, taat pada aturan, menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif, lebih memuliakan pendidik daripada orang tua, akhlak terpuji, dan mencari ridho pendidik. Serta relevansi dengan pendidikan di era society 5.0 antara lain setiap sudut pendidikan diwajibkan untuk mengutamakan nilai akhlak yang baik. Prinsip-prinsip yang diterapkan untuk mempelajari akhlak di era society 5.0 salah satunya yaitu dengan memberikan pembelajaran yang sesuai, agar dalam berkembangnya teknologi yang berjalan sangat pesat tidak mempengaruhi akhlak serta pola pikir seseorang pada generasi masa kini. Peran guru juga tidak akan tergantikan oleh teknologi apapun walaupun di era society 5.0 teknologi berkembang sangat pesat, diantaranya seperti interaksi secara langsung di dalam kelas, ikatan emosional antara guru dansiswa, penanaman karakter dan suri tauladan guru bagi muridnya. | en_US |