Penerapan Habituasi 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) sebagai Penguatan Pendidikan Karakter di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Afifah Maslaha, 2022. “Penerapan Habituasi 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) sebagai Penguatan Pendidikan Karakter di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Samarinda”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Penelitian ini dibimbing oleh Gianto, M.Pd.I dan Anggie Nadia Dinihari, M.Pd.
Latar belakang dari penelitian ini ialah adanya pengaruh kemajuan zaman yang berkembang pesat. Hal ini akan menimbulkan sikap dan perilaku yang kurang peduli terhadap sesama serta lingkungan sekitar sehingga dalam dunia pendidikan karakter yang dimiliki anak-anak di zaman ini tergolong rendah. Hal tersebut yang menjadi tanggung jawab dalam dunia pendidikan yaitu sekolah yang membentuk pembiasaan pada peserta didik. Program pembiasaan yang dapat membentuk karakter peserta didik yang telah dilakukan di MAN 2 Samarinda sebagai penguatan pendidikan karakter adalah dengan membentuk kebiasaan 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan habituasi 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) yang dilakukan di MAN 2 Samarinda.
Penelitian yang digunakan yaitu jenis kualitatif deskriptif. Pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, Guru PAI, dan peserta didik kelas XII. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data dan teknik. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan habituasi 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) sebagai penguatan pendidikan karakter di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Samarinda sudah berjalan dengan baik dan tepat. Program habituasi 5S sudah ditanamkan sejak awal terkhusus pada peserta didik baru melalui MATSAMA (Masa Ta’aruf Siswa Madrasah). Adapun faktor pendukung yaitu lingkungan dan suasana madrasah yang mendukung penerapan habituasi 5S dengan slogan-slogan yang terpampang, keteladanan dalam menjalankan penerapan habituasi 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun). Sedangkan factor penghambat dari penerapan 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) yaitu sebagian siswa masih belum konsisten dalam menerapkan habituasi 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) dan kurangnya adaptasi pengenalan awal pelaksanaan penerapan habituasi 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun).