Implementasi Metode Bercerita Dalam Menstimulasi Kemampuan Berbahasa Reseptif Anak Usia 5-6 Tahun Di RA Ma’arif NU Plus 001 Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Sa’adah, 2022. Implementasi Metode Bercerita Dalam Menstimulasi Kemampuan Berbahasa Reseptif Anak Usia 5-6 Tahun Di RA Ma’arif NU Plus 001 Samarinda. Skripsi, Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Jurusan Pendidikan Madrasah, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Mujahidah, S.Ag, S.Psi, M,Si. dan Sunanik, M.Pd.
Latar belakang penelitian ini adalah diterapkannya metode bercerita dalam menstimulasi berbagai aspek perkembangan anak usia dini pentingnya aspek bahasa di RA Ma’arif NU Plus 001 Samarinda. Terlihat pada penerapan metode bercerita ini yang dilakukan guru sudah mampu menstimulasi kemampuan berbahasa reseptif anak dimana anak dapat menyimak dan membaca lalu menceritakan kembali apa yang telah telah didengar dan dilihat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi metode bercerita dalam menstimulasi kemampuan berbahasa reseptif dalam menstimulasi kemampuan berbahasa reseptif anak usai 5-6 tahun di RA Ma’arif NU Plus 001 Samarinda.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Fokus dari penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun yang terdiri dari 12 anak, 6 anak perempuan dan 4 anak laki-laki. Teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Sumber data terdiri dari 2 sumber data primer yaitu wawancara dan sumber data sekunder yaitu guru, kepala sekolah, dokumentasi serta dokumen pendukung lainnya Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan langkah kerja Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil temuan dari penelitian ini menujukkan bahwa dalam implementasi metode bercerita dalam menstimulasi kemampuan berbahasa reseptif anak usia 5-6 tahun di RA Ma’arif NU Plus 001 Samarinda. Terdapat beberapa langkah-langkah diantaranya sebagai berikut: Pertama perencanaan, sebelum metode bercerita guru menyusun RPPH, menyiapkan bahan yang akan digunakan saat bercerita Kedua pelaksanaan, saat pelaksanaan metode bercerita. Guru mempersiapkan alat dan bahan kemudian guru mengajak anak untuk membuat lingkaran setelah itu guru mulai bercerita. Setelah selesai guru akan memberikan kesempatan kepada anak untuk berbagi pengalaman sesuai dengan tema cerita yang disampaikan guru. Ketiga penilaian guru menilai aspek perkembangan anak menggunakan lembar penilaian yaitu ceklis dan anekdot.