dc.description.abstract | ABSTRAK
Dahliana, 2022. “Strategi Dakwah Penyuluh Agama Islam dalam Pemberantasan Buta Aksara Al-Qur’an pada Orang Dewasa di Kecamatan Muara Jawa”. Penelitian ini dibimbing oleh Di Ajeng Laily Hidayati, M.Si dan Randi Muhammad Gumilang, M.Pd. I.
Syariat Islam mewajibkan umat Islam untuk memiliki kemampuan membaca serta memahami makna atau isi kandungan di dalam setiap ayat-ayat AlQur’an. Salah satu permasalahan yang terjadi di Kecamatan Muara Jawa adalah masih adanya buta aksara Al-Qur’an pada orang dewasa sehingga buta aksara AlQur’an ini perlu adanya pemberantasan buta aksara Al-Qur’an seperti yang dilakukan oleh Penyuluh Agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dakwah penyuluh agama Islam dalam pemberantasan buta aksara AlQur’an pada orang dewasa di Kecamatan Muara Jawa dan faktor apa saja yang mendukung serta menghambat pemberantasan buta aksara Al-Qur’an pada orang dewasa di Kecamatan Muara Jawa.
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini melibatkan 3 orang penyuluh agama Islam. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis dalam penelitian menggunakan model Matthew B. Miles, A. Michael Huberman, dan Johnny Saldana, yang meliputi: data condensation, data display, dan drawing and verifying conclusions.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dakwah yang digunakan oleh penyuluh agama Islam dalam pemberantasan buta aksara Al-Qur’an pada orang dewasa di Kecamatan Muara Jawa yaitu merumuskan strategi dakwah dengan menentukan tujuan kegiatan, menganalisis kondisi orang dewasa sebelum melakukan aktivitas dakwah, kemudian mengimplementasikan strategi dakwah serta melakukan evaluasi kegiatan dakwah. Selanjutnya, penyuluh agama Islam melaksanakan beberapa kegiatan antara lain pelatihan baca tulis Al-Qur’an bagi orang dewasa melalui kesenian kaligrafi, pengajian, ceramah, serta diskusi santai bersama orang dewasa yang mengalami buta aksara Al-Qur’an. Faktor yang mendukung proses pemberantasan buta aksara Al-Qur’an yaitu adanya motivasi dari lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial orang dewasa yang mengalami buta aksara Al-Qur’an, metode iqro‘ yang digunakan oleh penyuluh mempermudah orang dewasa dalam belajar ilmu Al-Qur’an , belajar tanpa paksaan, dan adanya rasa kebersamaan yang dimiliki sesama orang dewasa yang mengalami buta aksara Al-Qur’an. Sedangkan faktor yang menghambat yaitu kondisi fisik, sarana dan prasarana yang masih terbatas, alokasi waktu belajar yang relatif singkat, serta kurangnya penyuluh agama. | en_US |