dc.description.abstract | ABSTRAK
M. RUSLAN HAFADZ, 2022. “Program Tahfizh Al-Qur’an Dalam Membentuk Sikap Tawadhu’ Pada Siswa MTs di Kota Samarinda”, Tesis. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Hj. Noorthaibah, M.Ag., sebagai pembimbing I dan Dr. H. Mukhtar M Salam, Lc.MA., sebagai pembimbing II.
Latar belakang penelitian ini yaitu adanya sikap dan tindakan yang dilakukan institusi atau perorangan untuk mencapai hasil atau pengaruh tahfizh Al-Qur’an secara sistematis, terencana, berkesinambungan berdasarkan system pelaksanaan program tahfizh, target, kriteria guru dan peranannya untuk membentuk sikap tawadhu’. Penelitian ini menggunakan Teori Āḅū Oṣāmah alhilāli berupa pembentukan sikap tawadhu; yang ditunjukkan dengan tunduk pada kebenaran, menghormati orang lain, bersikap sederhana, rendah hati dan lemah lembut kepada sesama. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memberikan interpretasi terhadap kehidupan plural siswa di MTs Negeri Samarinda, MTs Darussalam Boarding School dan MTs Muslimin Islamic Center di Kota Samarinda berdasarkan data empirik pada aktivitas pembelajaran tahfizh Al-Qur’an.
Penelitian ini berjenis kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun untuk mengatur kesesuaian antara pendekatan dan teknik analisis data, maka peneliti menggunakan analisis data tunggal IPA Interpretative Phenomenological Analysis Larkin dan Thompson dan analisis data Multi-situs Chris Ryan. Sedangkan uji analisis data menggunakan teori Norman K. Denzin’s dalam tiga tahapan, yaitu triangulasi data, triangulasi metode dan triangulasi teori.
Hasil temuan dari penelitian ini yaitu; pertama, program tahfizh Al-Qur’an ditunjukkan pada; 1), sistem pelaksanaan berdasarkan pengawasan oleh pembimbing, dan penggunaan metode talaqqi dan musyafahah (tahsin) sehingga dapat mempertahankan program tahfizh Al-Qur’an sebagai program unggulan; 2), target tahfizh; 3), kriteria guru tahfizh, pengalaman dan sertifikat (syahadah); dan 4), peranan guru tahfizh; kedua, implikasi sikap tawadhu’ melalui program tahfizh diantaranya; siswa yang tunduk pada kebenaran, siswa mampu menghormati orang lain, siswa diarahkan untuk bersikap sederhana dan mampu bersikap rendah hati dan lemah lembut kepada sesama; ketiga, faktor pendukung ditunjukkan dengan kebijakan kepala sekolah untuk memberikan reward pada siswa penghafal Al-Qur’an, kelengkapan sarana dan prasarana, serta menjadikan program tahfizh sebagai program unggulan. Sedangkan faktor penghambat ditandai dengan terbatasnya waktu pembelajaran, rasio perbandingan guru dan siswa tidak seimbang, dan tidak adanya kesinambungan program tahfizh dan keadaan siswa ketika siswa berada di rumah atau pada waktu libur. | en_US |