dc.description.abstract | ABSTRAK
Anif Fadillah, 2022. Tradisi “Shalawat Janeng” Jaya Lestari di Desa Karya Jaya Samboja Kalimantan Timur (Studi Living Quran). Skripsi, jurusan Qur‟an Hadis. Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Universitas Islam Neger Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Hj. Noorthaibah, M.Ag dan Hudriansyah, Lc., M.A.
Latar belakang penelitian ini berawal dari tradisi shalawat Janeng yang merupakan sebuah tradisi yang berasal dari Jawa Tengah tepatnya Kebumen telah tumbuh dan berkembang di seberang pulau Jawa yaitu Pulau Kalimantan, atau tepatnya Kalimantan Timur. Sehingga perlu difokuskan untuk mengungkap pelaksanaan tradisi “shalawat Janeng” Jaya Lestari di desa Karya Jaya. Serta mengungkap pemahaman masyarakat desa Karya Jaya terhadap tradisi “shalawat Janeng” Jaya Lestari .
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adapun objek penelitian ini adalah pelaksanaan tradisi “shalawat Janeng” Jaya Lestari di desa Karya Jaya Samboja Kalimantan Timur dengan sumber data primer sebagai sumber data utama yaitu para pemain tradisi “shalawat Janeng” Jaya Lestari, dan masyarakat desa Karya Jaya. Sedangkan sebagai sumber data sekunder yaitu dokumentasi kegiatan pelaksanaan tradisi Janeng Jaya Lestari, buku, skripsi, jurnal, dan artikel. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan tradisi “shalawat Janeng” Jaya Lestari terbagi menjadi 3 periode waktu yaitu, setahun sekali tepatnya pada malam hari setiap tanggal 10 Muharram, seminggu sekali yaitu pada hari minggu malam senin, dan insidental yaitu dilakukan ketika ada acara selamatan (mengirim doa), acara pernikahan, dan sunatan. Runtutan pelaksanaan tradisi “shalawat Janeng” Jaya Lestari yaitu bertawasul, membaca doa, dilaksanakannya tradisi “shalawat Janeng” Jaya Lestari, dan ditutup dengan pembacaan syair terakhir dari naskah syair Janeng. Masyarakat memahami tradisi “shalawat Janeng” Jaya Lestari sebagai tontonan dan tuntunan. Tontonan dimaksudkan sebagai sebuah kesenian dan tuntunan karena pada syair-syairnya seperti shalawat kepada Nabi Muhammad, kisah teladan umat terdahulu, pujipujian kepada Allah, nasehat-nasehat kehidupan. Syair-syair yang terdapat pada tradisi “shalawat Janeng” Jaya Lestari tersebut memuat nilai-nilai dan ajaran-ajaran kebaikan yang bersumber dari Alquran. Sehingga tradisi “shalawat Janeng” Jaya Lestari dapat dikatakan sebagai penelitian living Quran. | en_US |