Penguatan Karakter Religius Siswa Sekolah Dasar Islam (SDI) Kota Bontang (Studi Multisitus SD Islam Terpadu Yabis dan SD Islam Nurul Fatah Kota Bontang
Abstract
ABSTRAK
Mahfud, 2022. “Penguatan Karakter Religius Siswa Sekolah Dasar Islam (SDI) Kota Bontang (Studi Multisitus SD Islam Terpadu Yabis dan SD Islam Nurul Fatah Kota Bontang”. Tesis. Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Prof. Dr. Muhammad Nasir, M.Ag selaku pembimbing I dan Dr. Suratman, M.Pd selaku pembimbing II.
Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu sarana yang sangat tepat dalam mengoptimalkan potensi tumbuh kembang peserta didik, tidak terkecuali penanaman karakter pada usia dini. Akan tetapi yang menjadi persoalan, masih belum banyak sekolah dasar yang mampu secara optimal dalam menanamkan nilai-nilai karakter ini kepada peserta didik mereka. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis penguatan karakter religius siswa yang dikembangkan di Sekolah Dasar Islam di Kota Bontang, berikut pula faktor pendukung serta penghambat dalam pelaksanaan penguatan karakter religius tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus pada dua sekolah Islam di Kota Bontang (multisitus), yaitu di SD Islam Terpadu Yabis dan SD Islam Nurul Fatah. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan teknik analisis interaktif; kondensasi data, penyajian data dan penarikan simpulan.
Hasil dalam penelitian ini yaitu; Pertama, dalam teori penguatan, karakter religius siswa SD Islam di Kota Bontang termasuk ke dalam teori penguatan Skinner, yaitu (1) Memberikan apresiasi bagi guru maupun karyawan yang berdedikasi, (2) Memberikan teladan yang baik melalui pembiasaan yang dilakukan sehari-hari di sekolah dalam pembentukan karakter religius siswa. Kedua, faktor pendukung dalam penguatan karakter religius siswa ini ialah karena sosialisasi secara berkala dan arahan serta pendampingan yang dilakukan oleh sekolah secara kontinu kepada siswa. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu lebih kepada permasalahan teknis seperti masih minimnya infrastruktur pendukung (di SD Islam Nurul Fatah), masih ada guru yang belum memiliki tingkat kedisplinan yang tinggi, dan sebagainya.