dc.description.abstract | Yaumil Arfah,2022. “Hubungan Antara Efikasi Diri dan Kecemasan Dalam Penyelesaian Tugas Akhir Pada Mahasiswa BKI FUAD UINSI Samarinda. Skripsi, Jurusan Pemberdayaan Masyarakat Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda”. Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Dr. Hj. Noorthaibah, M.Si dan Bapak Syatria Adymas Pranajaya, M.S.I.
Perguruan tinggi hadir sebagai sarana lembaga pendidikan untuk menghasilkan mahasiswa atau mahasiswi yang berkualitas, memiliki keterampilan serta berpotensi. Pada tingkat akhir masa perkuliahan mahasiswa akan dihadapkan dengan tugas akhir yaitu skripsi. Kesulitan-kesulitan yang dialami saat mengerjakan skripsi pada mahasiswa sering dirasa sebagai sebuah beban yang berat dan hal tersebut berkembang menjadi sikap negatif yang pada akhirnya menghadirkan kecemasan. Berbagai cara dan upaya yang dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir agar dapat mengurangi kecemasan ketika menyusun skripsi, salah satunya yaitu punya efikasi diri yang baik. Jika mahasiswa mempunyai efikasi diri tinggi maka berpengaruh terhadap kecemasan rendah pula. Tujuan dilakukannya menelitian agar mengetahui apakah terdapat hubungan antara efikasi diri dan kecemasan pada mahasiswa FUAD BKI UINSI Samarinda.
Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis korelasi. Pengunaan teknik sampling purposive dengan jumlah sampel 50 mahasiswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji koefisien derterminan dan dan uji korelasi product moment dengan bantuan SPSS Versi 25.
Hasil uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas dengan nilai (sig.) 200 yang artinya > 0,05 yang berarti data diperoleh berdistribusi normal dan pada uji linearitas didapati nilai (sig.) 0,91 artinya > 0,05 yang berarti data diperoleh linear. Kemudian uji hipotesis yang telah dilakuan peneliti menemukan bahwa nilai pearson korelasi sebesar 0,236 dengan (sig.) 0,99 (p>0,05) membuktikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara efikasi diri dan kecemasan pada mahasiswa BKI. Beberapa faktor yang menjadikan hipotesis pada penelitian ini ditolak, diantaranya yaitu pada skala yang dibuat oleh peneliti belum terfokus dan tegas, terutama pada bagian skala kecemasan serta pada jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini masuk dalam kategori sedikit dibandingkan dengan penelitian terdahulu. | en_US |