Konsep Al-Nur Dalam Tafsir Al-Tustari karya Abu Muhammad Sahal al-Tustari
Abstract
ABSTRAK
Rahman Khairul Anwar, 2022. “Konsep Al-Nur Dalam Tafsir Al-Tustari karya Abu Muhammad Sahal al-Tustari. Skripsi, jurusan Qur’an Hadits Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Universitas Islam Negri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda”. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Mursalim M. Ag dan Dr. Fuad Fansuri, Lc., M. Th. I.
Al-Nur merupakan salah satu nama surah yang ada dalam Al-Qur’an. Secara umum kata Al-Nur memiliki arti cahaya, terang atau dapat juga berarti sinar yang menerangi. Kata Al-Nur tidak pernah habis untuk diperbincangkan, terlebih lagi dikalangan kaum sufi. Istilah Al-Nur pada kaum sufi biasanya dinisbatkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang dikenal dengan istilah Nur Muhammad atau Haqiqah Muhammadiyah, yang berlandaskan QS. Al-Maidah ayat 15 dan QS. Al-Nur ayat 35. Untuk memahami makna Al-Nur tersebut peneliti menggunakan kitab tafsir Al Tustari karya Abu Muhammad Sahal al-Tustari. Kitab tafsir ini merupakan kitab tafsir pertama yang menggunakan corak sufi dalam penafsirannya. Oleh sebab itu, penelitian dalam tema Al-Nur ini menjadi menarik untuk dikaji. Adapun tujuan dalam penelitian ini, yaitu Pertama, untuk mengetahui term Al-Nur dalam kitab tafsir AlTustari karya Abu Muhammad Sahal al-Tustari. Kedua, untuk mengetahui pola penafsiran term Al-Nur dalam kitab tafsir Al-Tustari.
Penelitian ini bersifat kepustakaan dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat maudhu’i, adapun pendekatan yang digunakan menggunakan kebahasaan yang bertujuan untuk menggali makna term Al-Nur yang ada dalam kitab tafsir Al-Tustari karya Abu Muhammad Sahal al-Tustari.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan ada tujuh penafsiran term Al-Nur dalam kitab tafsir Al-Tustari diataranya: QS. Al-Baqarah: 257, Al-Taubah: 32, Al-Nur: 35, Al-Zumar: 69, Al-H}adid: 12 dan 13, Al-Saff: 8, Al-Tah}rim: 8. Adapun pola kitab tafsir Al-Tustari peneliti menemukan keunikan pola penafsiran yang Abu Muhammad Sahal al-Tustari perlihatkan saat menafsirkan surah Al-Nur ayat 35 yang beliau tafsirkan sebagai Nur Muhammad. Peneliti menemukan 5 penafisran yang ditafsirkan sebagai Nur Muhammad, meski dalam ayat tersebut tidak memiliki redaksi Al-Nur di dalamnya diantaranya: QS. Al-Baqarah ayat 30, Al-A’raf 172, Hud ayat 40 serta AlNajm ayat 13 dan 16.