Show simple item record

dc.contributor.authorMujahidah, Mujahidah
dc.date.accessioned2023-04-17T03:27:52Z
dc.date.available2023-04-17T03:27:52Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/2774
dc.description.abstractDown sindrom merupakan kelaianan yang berdampak pada keterbelakangan pisik dan mental, hal ini membuat orang tua yang memiliki anak down sindrom kesulitan dalam memberikan pola pengasuhan yang tepat pada anaknya, salah satunya dengan memberikan pola asuh otoriter, padahal pola pengasuhan yang tepat adalah point penting yang harus diperhatikan demi tumbuh kembang anak. Kondisi ini dapat teramati di SLB Untung Tuah Samarinda. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk pola asuh otoriter orang tua yang memiliki anak down sindrom, proses Bimbingan Konseling Islam dengan teknik modeling dan hasil Bimbingan Konseling Islam dengan teknik modeling terhadap pola asuh otoriter orang tua anak down sindrom. Modeling merupakan salah satu teknik BKI dalam terapi behavior yang menekankan pada prosedur belajar memodifikasi tingkah laku untuk mendapatkan tingkah laku yang baru dan baik. Hal ini bisa dijadikan proses untuk merubah pola asuh otoriter orang tua yang memiliki anak dows sindrom. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui data mengenai bentuk-bentuk pola asuh otoriter orang tua yang memiliki anak down syndrome, proses BKI dengan teknik modeling beserta hasilnya, kemudian data-data tersebut dianalisa dengan jenis analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan bentuk-bentuk pola asuh otoriter orang tua, proses BKI di lapangan dengan teori yang digunakan dan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan BKI dengan tingkah laku sebelum dan sesudah dilakukan proses bimbingan. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa bentuk-bentuk pola asuh orang tua yang memiliki anak down sindrom adalah suka memukul, memaksa, membentak dan berkata kotor/kasar, proses BKI dengan teknik modeling dilakukan konselor dengan langkah-langkah: identifikasi masalah, diagnosa, prognosa, terapi/treatment dengan teknik modeling yaitu menunjuk model untuk memberikan contoh kepada konseli terkait pola pengasuhan yang tepat untuk anak down sindrome dan follow up/evaluasi.Hasil BKI dengan teknik modeling mengalami perubahan sikap yang lebih baik sebelumnya, konseling mampu mengendalikan emosinya sehingga tidak menunjukkan bentuk-bentuk pola asuh otoriter. Keberhasilan dalam BKI diukur dengan standart uji prosentase kualitatif sebanyak 60 % dikategorikan cukup berhasil. Maka dapat disimpulkan bahwa masih ada orang tua yang memiliki anak down syndrome belum paham cara memberikan pola pengasuhan yang tepat,sehingga cenderung otoriter dengan BKI menggunakan teknik modeling terlihat dari hasil bimbingan orang tua menunjukan perubahan dengan tidak lagi memberikan pola pengasuhan yang ototiter terhadap anaknnya.en_US
dc.publisherINSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKATen_US
dc.titlePENGGUNAAN TEKNIK MODELING TERHADAP ORANGTUA YANG MEMILIKI ANAK DOWN SYNDROM (Studi Kasus Pola Asuh Otoriter Orang Tua Anak Down Sndrom di SLB Untung Tuah Samarinda)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record