Show simple item record

dc.contributor.authorBunyamin, Bunyamin
dc.contributor.authorHandari, Sai
dc.date.accessioned2023-04-17T05:11:59Z
dc.date.available2023-04-17T05:11:59Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/2785
dc.description.abstractPenyebarluasan narkoba semakin tahun semakin meningkat, baik yang berada di kota-kota besar maupun di daerah pelosok. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat peningkatan penyalah guna narkotika di Indonesia yang awalnya di tahun 2008 terdapat 3,8 juta orang menjadi 5 juta orang di tahun 20151 . Fenomena peningkatan narkoba diikuti dengan tingginya tingkat penyalahgunaan yang dilakukan dari beragam usia maupun jenis kelamin. Kurun waktu 4 (empat) tahun secara berturut-turut jumlah terbesar pasien narkoba ada pada kelompok 30 - 34 tahun yakni tahun 2009 sebanyak 128 pasien (34,04%), tahun 2010 sebanyak 93 pasien (33,7%), tahun 2011 sebanyak 169 pasien (68,98%), tahun 2012 sebanyak 195 pasien (33,56%). Namun pada tahun 2013 dari 328 pasien rawat inap RSKO karena gangguan mental dan perilaku yang disebabkan penyalahgunaan narkoba, lebih dari sepertiganya (36,6%) adalah pasien kelompok umur >34 tahun. Hal ini menunjukkan antara tahun 2012 dan 2013 terjadi pergeseran proporsi terbesar penyalah guna narkoba dari kelompok umur 30 – 34 tahun menjadi kelompok umur >34 tahun. Pergeseran ini tentunya masih perlu diamati lagi perkembangannya pada tahun-tahun berikutnya. Selain itu, data RSKO (Rumah Sakit Ketergantungan Obat) mengemukakan bahwa jumlah pasienen_US
dc.publisherLP2M IAIN Samarindaen_US
dc.subjectKONSELING ISLAMen_US
dc.titleModel Konseling Islami Berbasis Nilai nilai Al-Fatihah Bagi Penyalah Guna Narkotika di Kota Samarindaen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record