Show simple item record

dc.contributor.authorAnisa, Anisa
dc.date.accessioned2023-04-27T01:54:35Z
dc.date.available2023-04-27T01:54:35Z
dc.date.issued2022-11-07
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/2830
dc.description.abstractAnisa, 2022, “Strategi Orang Tua Dalam Meningkatkan Kemandirian Anak Tunagrahita Di SLB Untung Tuah Samarinda”. Skripsi, Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Hj. Ida Suryani Wijaya, M, Si dan Miftahur Ridho, S.Sos, M.Si Disabilitas tuna grahita merujuk pada sebuah kondisi di mana seseorang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Anak dengan disabilitas tuna grahita memiliki hambatan terkait perkembangan mental dan intelektual yang pada gilirannya berdampak pada perkembangan kognitif dan perilaku adaptif. Mereka dengan disabilitas tuna grahita memerlukan perlakuan yang khusus agar kemampuannya bisa berkembang secara maksimal. Dalam hal ini, diperlukan peran orang tua yang bisa membantu kemandirian anak tuna grahita agar terbentuk kemandirian pada konteks, rumah, sekolah dan lingkungan sosial anak. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi orang tua dalam meningkatkan kemandirian anak tunagrahita di Sekolah Luar Biasa (SLB) Untung Tuah Samarinda. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini melibatkan lima orang orang tua yang mempunyai anak dengan disabilitas tuna grahita dan bersekolah di SLB Untung Tuah Samarinda. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini mencakup reduksi data, pengajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua dengan anak tunagrahita di SLB Untung Tuah menggunakan strategi tanpa paksaan dan melatih anak secara bertahap dan perlahan serta sabar dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Orang tua juga bekerja sama dengan guru saat di sekolah dan juga mendapatkan bantuan dari keluarga untuk meningkatkan kemandirian anak di lingkungan sosial. Orang tua merasa bahwa itu merupakan strategi yang bisa mereka lakukan agar bisa meningkatkan kemandirian anak mereka. Faktor pendukung bagi orang tua mencakup keluarga, sementara faktor penghambat orang tua mencakup perundungan terhadap anak dan adanya penyakit lain yang diderita anak.en_US
dc.publisherUINSIen_US
dc.subjectStrategi,Kemandirian Anak,Tunagrahitaen_US
dc.titleSTRATEGI ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) UNTUNG TUAH SAMARINDAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record