Peran Tokoh Agama dalam Penanaman Sikap Moderasi Beragama pada Masyarakat Kelurahan Simpang Pasir Kota Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Roby Sudrajat, 2022. “Peran Tokoh Agama dalam Penanaman Sikap Moderasi Beragama pada Masyarakat Kelurahan Simpang Pasir Kota Samarinda”. Skripsi, Program Studi Manajemen Dakwah, Jurusan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Sitti Syahar Inayah, M.Si dan Hudriansyah, Lc., M.A.
Latar belakang penelitian ini adalah kondisi masyarakat kelurahan Simpang Pasir yang sangat rukun dan damai, padahal memiliki komposisi masyarakat yang cukup majemuk baik secara agama ataupun suku. Dikarenakan terdapat tiga rumah ibadah yang berdiri secara berdekatan, tidak ditemui konflik, dan memiliki prospek kerukunan yang baik, FKUB Provinsi Kalimantan Timur menganugerahkan kelurahan Simpang Pasir sebagai Desa Sadar kerukunan pada tahun 2018. Peneliti berasumsi bahwa tokoh agama memiliki peran dalam menciptakan itu, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran tokoh agama dalam menanamkan sikap moderasi beragama kepada masyarakat kelurahan Simpang Pasir.
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah mix method yaitu penelitian campuran antara kuantitatif dan kualitatif. data kuantitatif dikumpulkan menggunakan kuesioner yang dibagikan secara daring dan luring, sedangkan data kualitatif dikumpulkan dengan wawancara kepada tokoh agama, tokoh pejabat, dan responden dengan nilai kuesioner tertinggi, serta dokumentasi. Data kuantitatif dianalisis menggunakan presentase deskripsif, sedangkan data kualitatif dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Pada temuan kuantitatif, peneliti menemukan bahwa masyarakat kelurahan Simpang Pasir yang beragama Islam, Kristen, dan Hindu memiliki rata-rata presentase yang tinggi pada setiap indikator moderasi beragama yaitu 88% pada komitmen kebangsaan, 87% pada toleransi, 87% pada anti kekerasan, 84% pada akomodatif terhadap budaya lokal, dan rata-rata secara keseluruhan yaitu 86%. Hal itu menunjukkan bahwa masyarakat kelurahan Simpang Pasir memahami dan mengamalkan ke-empat indikator moderasi beragama yang peneliti yakini sebagai mental model yang berlaku pada masyarakat Simpang Pasir.
Tingginya rata-rata tingkat sikap moderat masyarakattercipta karena kontribusi dari tokoh agama, tokoh pejabat, dan tradisi yang membangun system structure. System strucutreyang dijalankan FKUB Provinsi Kalimantan Timur dan pihak kelurahan sebagai tokoh pejabatdengan menciptakan sebuah program kegiatan, tradisi berperan sebagai kegiatan yang dapat mempererat masyarakat,sedangkan tokoh agama menjalankannya dengan mengadakan doa bersama untuk mengenang jasa para pahlawan, saling undang dan kunjung dalam acara keagamaan dan hajatan (natal, idul fitri, pernikahan, khitanan, dan berkabung), memberikan nasihat-nasihat lembut kepada anak-anak agar tidak melakukan kekerasan verbal seperti mengejek, dan mengolaborasikan kegiatan agama dengan budaya seperti khutbah yang dilaksanakan menggunakan wayang. Kegiatan-kegitan tersebut berkontribusi dalam menanamkan sikap moderasi beragama.