dc.description.abstract | Percaturan politik umat Islam di Indonesia di samping dimainkan
oleh partai politik, juga sering diperankan oleh kalangan intelektual
muslim serta organisasi sosial keagamaan seperti Nahdlatul Ulama dan
Muhammadiyah, terutama tatkala partai-partai Islam termarginalkan
perannya. Kedua organisasi Islam tertua dan terbesar di Indonesia ini
telah menunjukkan kemampuan mempertahankan gerakan dan perananya
dalam era sejarahnya yang panjang. Nahdlatul Ulama sebagai organisasi
sosial keagamaan (jam’iyyah diniyah) mendasarkan gerak perjuangannya
pada paham keagamaan yang berakar pada tradisi pemikiran ahlusunnah
wal jama’ah.
Berpangkal pada tradisi keberagaman yang dipilihnya, dikembangkan
pemikiran politik yang pada tingkat tertentu tecermin dalam sikap
dan kultur politiknya sehingga Nahdlatul Ulama sering menampilkan
maneuver-manuver politik yang berbeda bahkan sering berseberangan
dengan kelompok Islam lain, yang mereka identifikasikan sebagai kelompok
modern. Digelarnya pemilihan kepala daerah langsung membawa dampak
terhadap dinamika politik elite Nahdlatul Ulama di tingkat lokal. Para elite
Nahdlatul Ulama mempunyai modal sosial dan simbolik berupa jama’ah
dan charisma yang membuat dirinya dipatuhi oleh segenap masyarakat
khususnya warga Nahdlatul Ulama di daerahnya | en_US |