Strategi Pembelajaran Kitab Kuning Di Pondok Pesantren Salsabila Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Nur Janah, 1811101276. Strategi Pembelajaran Kitab Kuning Di Pondok Pesantren Salsabila Samarinda. Skripsi, Pendidikan Agama Islam,Program Strata satu UINSI Samarinda, Pembimbing: Dr. Muchammad Eka Mahmud.M.Ag dan Abdul Basith, M. Pd.
Latar belakang dari penelitian ini adalah pendidikan di pondok pesantren memiliki sistem pembelajaran yang berbeda dengan lembaga pendidikan formal pada umumnya. Di pondok pesantren santri selain mempelajari pelajaran umum juga mendalami kitab kuning. Maka untuk bisa tercapainya tujuan pendidikan di perlukannya strategi pembelajaran kitab kuning. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi serta faktor pendukung dan penghambat pada pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Salsabila Samarinda.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian menghasilkan data deskriptif. Deskriptif merupakan kata-kata tertulis atau ucapan orang dan perilaku yang di amati. Sumber data dalam penelitian ini, menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Dalam pengumpulan data, penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun observasi yang digunakan yaitu observasi partisipan pasif, sedangkan wawancara yang peneliti lakukan dalam bentuk tanya jawab dengan responden yaitu ustadz dan ustadzah yang berhubungan dengan strategi pembelajaran kitan kuning, factor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan strategi pembelajaran kitab kuning. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan Teknik ketekunan, pengamatan, tri angulasi, dan bahan referensi. Kemudian data yang diperoleh dan dianalisis menggunakan kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : Strategi pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Salsabila Samarinda meliputi beberapa metode diantaranya yaitu metode Sorogan, metode Wethonan, metode Muthola’ah, metode Diskusi, metode Ceramah, metode Sejarah, metode Hapalan, dan metode Majelis Ta’lim. Ada juga dengan memberi tes formatif (tes yang diberikan setelah bab pembelajaran selesai di pelajari) dan tes sumatif (tes yang diberikan di akhir semester). Selain itu persiapan alokasi waktu pun turut menjadi strategi di Pondok Pesantren Salsabila Samarinda, dengan memperhitungkan alokasi waktu yang akan digunakan maka hal itu juga sekaligus memperhitungkan kesiapan para santri untuk menerima pembelajaran yang akan diberikan dan dengan itu semua harapannya mereka bisa mencapai tujuan pembelajaran. Adapun faktor-faktor pendukungnya adalah adanya para pengajar yang memang benar-benar memumpuni di bidang kitab kuning, adanya sarana dan prasarana, serta lingkungan yang mendukung. Sedangkan faktor penghambatnya diantaranya ialah latarbelakang santri yang saat baru masuk Pondok Pesantren ini belum bisa membaca Al-Qur’an, faktor lainnya yaitu terbaginya fokus santri karena mendalami program unggulan lainnya yaitu Tahfidz Qur’an dan Tahsin Metode Ummi, serta kurangnya kreativitas santri saat jam pembelajaran kitab berlangsung seperti tidak berani bertanya saat belum paham dengan materi yang diberikan.