Prokrastinasi Akademik Mahasiswa (Studi Multi-Situs di Sekolah Tinggi Agama Islam Balikpapan dan Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda)
Abstract
ABSTRAK
Rahma Fitria Purwaningsih, 2022. “Prokrastinasi Akademik Mahasiswa (Studi Multi-Situs di Sekolah Tinggi Agama Islam Balikpapan dan Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda)”. Tesis. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Prof. Dr. Muhammad Nasir, M.Ag. sebagai pembimbing I dan Dr. Hj. Ity Rukiyah, M.SI. sebagai pembimbing II.
Latar belakang penelitian berangkat dari fenomena perilaku menunda-nunda tugas perkuliahan yang dikenal dengan prokrastinasi akademik. Idealnya, untuk menyelesaikan perkuliahan jenjang Strata-1, mahasiswa harus mencapai minimal 144 sks dengan beban tugas akhir berupa Skripsi yang dijadwalkan lulus pada semester kedelapan. Namun, realitanya tidak semua mahasiswa berhasil menyandang gelar Sarjana dalam delapan semester.
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan mixed method jenis sequential explanatory. Penelitian kuantitatif untuk mengukur seberapa besar prokrastinasi akademik mahasiswa, kemudian kualitatif untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang melatarbelakangi prokrastinasi akademik mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam Balikpapan sebagai situs 1 dan Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda sebagai situs 2. Sampel penelitian, yakni 33 responden situs 1 dan 55 responden situs 2. Sumber data penelitian diambil menggunakan purposive sampling, yakni mahasiswa Pendidikan Agama Islam, angkatan tahun 2017, dan menempuh studi lebih dari sembilan semester. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner, interview, dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis dengan analisis data statistik sederhana, analisis data tunggal, dan analisis lintas situs.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prokrastinasi akademik mahasiswa pada dua situs dalam menyelesaikan Skripsi termasuk dalam kategori Tidak Baik dengan persentase sebesar 42 persen pada situs 1 dan 50 persen pada situs 2. Prediktor tertinggi dengan kategori Sangat Tidak Baik, yakni pada aspek perceived ability, sementara, prediktor terendah atau Cukup Baik, yakni pada aspek emotional distress. Faktor yang melatarbelakangi prokrastinasi akademik mahasiswa, yaitu: 1) Perceived time disebabkan oleh sulitnya mengelola waktu antara bekerja dan kuliah hingga perilaku terhadap lingkungan pertemanan yang mengakibatkan burnout academic; 2) Intention-action gap ditunjukkan dengan ketidakseimbangan antara tugas utama dengan hal lain yang memicu penundaan, khususnya di masa pandemi Covid-19, permasalahan laptop, dan mudah terdistraksi dengan gawai; 3) Emotional distress terlihat dari ketidakpercayaan diri dengan penilaian awal dosen pembimbing dan khawatir jika tidak bisa memenuhi ekspektasinya terhadap penyelesaian Skripsi; dan 4) Perceived ability yang ditunjukkan dengan kurangnya pemahaman terhadap metode penelitian dan presentasi namun ada upaya untuk menangani kelemahan tersebut melalui penguatan referensi serta aktif dalam proses bimbingan.