Implementasi Terapi Wicara dalam Meningkatkan Kemamuan Komunikasi Verbal pada Anak Speech Delay Kota Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Kherin Ednanda, 2023. “Implementasi Terapi Wicara dalam Meningkatkan Kemamuan Komunikasi Verbal pada Anak Speech Delay Kota Samarinda”. Skripsi, program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Ida Suryani Wijaya, M. Si dan Sri Ayu Rayhaniah, M. Sos.
Anak yang mengalami keterlambatan bicara merasa rendah hati dan membutuhkan kepercayaan untuk bergaul dengan orang lain. Akibatnya, diperlukan terapi wicara agar anak bisa sedikit demi sedikit mengeluarkan bahasa dan mengeluarkan kata-kata yang keluar dari mulutnya, dan membangun dua arah untuk berkomunikasi dengan orang lain. Maka, penulis ingin mengetahui bagaimana Terapi Anisa Kota Samarinda menggunakan terapi wicara untuk meningkatkan kemampuan bicara anak dengan keterlambatan bicara, serta faktor-faktor yang membantu dan menghambat proses terapi wicara tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah orang tua pasien dan terapis Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan model Miles, Huberman dan Saldana, yang meliputi: data condensation, data display dan drawing and verifying conclusions..
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk penerapan terapi wicara dalam meningkatkan kemampuan komunikasi verbal pada anak speech delay di terapi Anisa Kota Samarinda terdapat dua bentuk yaitu: melakukan gerakan untuk memperkuat organ bicara, seperti memijat (massage) di beberapa titik di bagian wajah anak dan difokuskan pada bagian rahang anak, bisa juga dilakukan dengan menggunakan alat yaitu brushing oral atau yang biasa disebut sikat oral dan meniup lilin. Melakukan latihan pengucapan kata secara berulang-ulang yang berfungsi untuk melatih artikulasi serta perluasan penguasaaan berbahasa pada anak speech delay. Kegitan ini dilakukan dengan menggunakan alat peraga seperti kartu gambar, kartu warna, kartu kata, dan kartu huruf. Faktor pendukung yaitu: penyediaan fasilitas yang lengkap, dukungan orang tua, terapis yang kompeten. Faktor penghambat yaitu: keterbatasan anak mengucapkan kata dan kondisi anak yang tidak mood. Serta rekomendasi terapis dan orang tua untuk implementasi terapi wicara dalam meningkatkan komunikasi verbal pada anak speech delay adalah dengan cara sering mengajak anak berbicara, membantu anak untuk memahami nama benda, dan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana yang mampu menstimulus perkembangan bahasa anak.