Pengelolaan Manajemen Pesantren dalam Mempertahankan Eksistensinya di Era Revolusi Industri 4.0 :Studi Kasus Pondok Pesantren Salafiyah di Kalimantan Timur
Abstract
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1. Manajemen pesantren yang dilakukan di pondok pesantren Al Husna Samarinda, pondok pesantren Imam Syafi‟i Kutai Kartanegara dan pondok pesantren Al Banjari Balikpapan terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan penggerakan, pengawasan. Perencanaan dilakukan dengan membuat visi dan misi pondok pesantren dan membuat program – program pondok pesantren. Pengorganisasian dilakukan melalui pengkaderan. Pengarahan terdiri dari pengarahan langsung dan tidak langsung, penggerakan dilakukan dengan pemberian motivasi melalui pengajian rutin yang dilakukan khusus untuk ustadz dan ustadzah pondok pesantren. Adapun pengawasan berupa pembuatan aturan – aturan dan sistem poin terhadap pemberlakukan hukuman untuk santri yang melakukan pelanggaran.
2. Eksistensi yang dilakukan terdiri dari adaptasi, memiliki tujuan, integrasi dan pemeliharaan pola. Adaptasi yang dilakukan seperti tersedianya komputerisasi, tersedianya jaringan internet, menggunakan website dan social media dalam menyampaikan informasi dan membagikan kegiatan – kegiatan santri, membuat youtube channel sebagai media untuk berdakwah kepada masyarakat. Ketiga pondok pesantren tersebut juga memiliki tujuan awal pondok pesantren didirikan yang hingga saat ini tujuan