Show simple item record

dc.contributor.authorAnggraini, Winda
dc.date.accessioned2023-08-30T02:33:30Z
dc.date.available2023-08-30T02:33:30Z
dc.date.issued2022-09-13
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/3356
dc.description.abstractABSTRAK Winda Anggraini, 2022 “Implementasi Layanan Bimingan Kelompok Untuk Mencegah Kenakalan Remaja Pada Siswa SMP Negeri 23 Samarinda” Skripsi, Jurusan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Dr. Hj. Noorthaibah, M.Ag dan Bapak Amirullah, M.Ud Kenakalan remaja merupakan segala perilaku yang dilakukan oleh remaja dan dianggap menyimpang dari norma norma hukum. Beberapa perilaku yang dilakukan oleh remaja sering kali membuat keresahan bagi orang lain. Adapun kasus kenakalan remaja yang dilakukan oleh siswa SMP Negeri 23 Samarinda ialah dalam bentuk bullying, saling mengolok, berpacaran, merokok, dan melanggar tata tertib sekolah. Kenakalan remaja tentu harus segera diatasi agar tidak mengganggu orang lain. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja adalah layanan bimbinga kelompok. Layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memberikan bantuan kepada remaja atau siswa melalui kegiatan kelompok. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualititaif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Sumber data yang digunkan ialah data primer dan sekunder. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data model Miles, Hubberman, dan Saldana. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok yang dilaksanakan berjalan dengan efektif yang dibuktikan dengan lembar hasil evalusai yang diisi oleh siswa atau anggota kelompok. Layanan bimbigan kelompok dilakukan dengan beberapa tahapan, yakni tahap pra bimbingan (menyusun rencana pelaksanaan layanan, melakukan observasi, menentukan jadwal, dan membentuk kelompok) pada tahap pelaksanaan (Pembentukan, peralihan, kegiatan, dan pengakhiran) dan tahap pasca bimbingan (melakukan evaluasi pada perubahan yang ingin dicapai dan menetapkan tindak lanjut kegiatan yang diperlukan). Adapun Faktor pendukung dalam proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kelompok yakni, dukungan dari kepala sekolah, wali kelas, guru BK dengan katar belakang pendidikan BK, sedangkan faktor penghambat dari layanan bimbingan kelompok adalah sarana dan prasarana yang kurang memadai.en_US
dc.publisherUINSI Samarindaen_US
dc.subjectLayanan Bimingan, Kelompok, Kenakalan Remajaen_US
dc.titleImplementasi Layanan Bimingan Kelompok Untuk Mencegah Kenakalan Remaja Pada Siswa SMP Negeri 23 Samarindaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record