Show simple item record

dc.contributor.authorKarim, Hendra Abdul
dc.date.accessioned2023-08-30T03:04:07Z
dc.date.available2023-08-30T03:04:07Z
dc.date.issued2023-06-07
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/3357
dc.description.abstractABSTRAK Hendra Abdul Karim, 2023. “Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Pencegahan Perilaku Negatif Siswa MTs Sabilarrasyad Di Kota Samarinda”. Skripsi. Progrm Studi Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Prof. Dr. H. M Abzar D, M.Ag dan Amirullah M. Ud. M.A Perilaku negatif memang menjadi penghambat dalam pembelajaran di sekolah. Sikap buruk yang terjadi merupakan pertanda bahwasanya siswa sangat membutuhkan bimbingan dan bantuan serta peran guru Bimbingan dan Konseling guna mencapai perubahan yang optimal dari pemikiran yang irasional menuju pemikiran yang rasional dan mencapai titik optimal perkembangan perilaku siswa. Melalui peran guru BK diharapkan dapat mencegah terjadi Perilaku negative terhadap siswa di MTs Sabilarryasad, sehingga tujuan penelitian ini untuk mengetaui apakah peran guru BK di MTs Sabilarrasyad berjalan dengan maksimal. Adapun penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Tehnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tehnik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu model alir. Adapun langkahlangkahnya adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian yang penulis temukan di MTs Sabilarrasyad ada beberapa bagian sebagai berikut: Pertama, perilaku negatif yang terjadi yaitu perilaku membolos, perilaku pacaran, perilaku merokok, dan perilaku membully. Kedua, peran guru BK di MTs Sabilarrasyad adalah: 1. Guru BK sebagai pembimbing terhadap siswa agar menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, inovatif, dan produktif. 2. Guru BK sebagai edukator bagi siswa dengan memberikan edukasi terkait isu permasalahan remaja. 3. Guru BK sebagai fasilitator dalam mempersiapkan waktu, tempat, dan suasana dalam konseling, sehingga proses konseling berjalan maksimal. Ketiga, Terdapat kendala guru BK di antaranya tidak ada kesadaran diri siswa, terdapat pengaruh dari teman sebaya, guru BK tidak memiliki jadwal khusus dari sekolah untuk melakukan bimbingan dan konseling, kurangnya tenaga guru BK untuk membimbing siswa (santri putri), kurangnya pemahaman siswa tentang manfaat BK dan penerapannya. Adapun solusi yang diberikan oleh guru BK ialah berupa tes minat dan bakat, dengan demikian siswa dapat memahami segala kekurangan dan kemampuan siswa, sehingga siswa dapat menyikapi masalah yang dihadapi secara mandiri. Sedangkan planning dalam menunjang pelaksanaan bimbingan dan konseling. Yaitu, membentuk agen anti bullying dan membentuk kepengurusan PIK (pusat informasi konseling), dengan dibentuk agen anti bullying dan PIK (Pusat Informasi Konseling) dapat membantu guru BK dalam mendapatkan informasi terkait perilaku negatif siswa.en_US
dc.publisherUINSI Samarindaen_US
dc.subjectGuru Bimbingan Dan Konseling, Perilaku Negatif Siswaen_US
dc.titlePeran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Pencegahan Perilaku Negatif Siswa MTs Sabilarrasyad Di Kota Samarindaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record