Pembelajaran Tahsin AlQur’an di Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Jamila Nur Saharani, Nim. 19.1110.1117, 2023. Pembelajaran Tahsin AlQur’an di Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Prof. Dr. Muhammad Nasir, M.Ag. selaku pembimbing I dan Rahmatillah M.Pd selaku pembimbing II.
Penelitian ini di latarbelakangi oleh pengaruh arus kemajuan zaman dengan kecanggihan teknologinya yang tidak jarang memberikan dampak negatif yakni membuat generasi muda muslim dan muslimah lalai dari Al-Qur’an. UINSI Samarinda memilih Ma'had Al-Jami’ah sebagai wadah mahasiswa baru untuk mengikuti program unggulan keagamaan, salah satunya program tahsin Al-Qur’an. Dalam membaca Al-Qur’an, tidak sedikit orang hanya menguasai teori namun salah dalam penerapan, begitupun sebaliknya. Sehingga perlunya mengatasi permasalahan tersebut melalui pemenuhan proses-proses yang dibutuhkan dalam pembelajaran tahsin secara tepat agar kemampuan membaca Al-Qur’an mahasantri mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran tahsin serta faktor pendukung dan penghambat pembelajaran tahsin di Ma’had Al-Jami’ah UINSI Samarinda.
Penelitian ini berjenis kualitatif dengan deskriptif analisis. Pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian ini adalah koordinator tahsin Ma’had Al-Jami’ah UINSI Samarinda, pengajar tahsin dan beberapa mahasantri tahsin. Adapun uji keabsahan data melalui triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Teknik analisis data menurut Miles dan Hubarman dengan tahap pengumpulan data, kategorisasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pembelajaran tahsin Al-Qur’an di Ma’had Al-Jami’ah UINSI Samarinda memenuhi proses-proses yang dibutuhkan dalam pembelajaran, mulai dari perencanaan pembelajaran yang tertuang dalam silabus, serta perencanaan pembelajaran dari pengajar tahsin secara tidak tertulis, seperti menentukan metode dan lain-lain sebagainya. Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Pengajar memilih metode talaqqi sebagai metode khusus dalam pembelajaran tahsin disertai dengan metode ceramah, tanya jawab, dan paktik sebagai metode umum dalam pembelajaran. Pengajar juga melaksanakan evaluasi pembelajaran, baik secara sumatif maupun formatif, sehingga berdampak positif dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an mahasantri. 2) Faktor pendukung dari pembelajaran tahsin ini berasal dari kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, kondisi psikis dan emosional guru, dan kondisi dari dalam diri dan lingkungan peserta didik (mahasantri). Sedangkan faktor penghambat proses pembelajaran tahsin ini berasal dari kondisi beberapa peserta didik (mahasantri) yang mengalami daya tangkap yang lambat, dan kurangnya sarana penunjang kegiatan pembelajaran seperti gorden untuk menghalau sinar matahari masuk dan kipas angin yang tidak dapat difungsikan karena kurangnya ketersediaan saklar.