dc.description.abstract | ABSTRAK
Nur Hidayah, 2022. ”Metode Dakwah Majelis Taklim Nur Shirotol Mustaqim Dalam Membentuk Religiositas Generasi Muda”. Skripsi, Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, UIN SultanAji Muhammad Idris Samarinda”. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak H. Bunyamin, Lc., M.Ag dan Bapak Hudriansyah, Lc., M.A.
Majelis Taklim Nur Shirotol Mustaqim adalah tempat menimba ilmu agama Islam yang memiliki visi dan misi untuk menuntun jamaah mengikuti ajaran Al-Qur'an dan Hadis melalui pesan dakwah yang disampaikan. Cukup banyak remaja yang menghadiri pengajian di majelis taklim tersebut, disamping itu mereka memiliki pengetahuan, keyakinan, emosional agama yang baik terhadap nilai Religiositas yang dimilikinya. Penyampaian pesan dakwah dapat mempengaruhi dalam membentuk Religiositas generasi muda, pesan dakwah akan tepat sasarannya jika terpenuhinya syarat-syarat dakwah, salah satunya dengan ketepatan metode dakwah yang dilakukan oleh seorang Da’i. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode dakwahdi majelis taklim Nur Shirotol Mustaqim dan upaya majelis taklim dalam membentuk Religiositas generasi muda.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan ada tiga yaitu, observasi dengan mengamati permasalahan secara cermat dan langsung dimajelis taklim, wawancara mendalam kepada 10 informan dan dokumentasi yang memuat dokumen, foto-foto kegiatan serta rekaman yang mendukung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode dakwah di majelistaklim Nur Shirotol Mustaqim telah menerapkan sesuai dalamsurah An-Nahl: 125 yaitu dakwah Bil-Hikmah yang menyampaikan dakwah dengan adil danbijaksana, dakwah Maw’idzatil Hasanah yang lebih mengarah kepadamenasihati serta memotivasi jamaahnya, meminimalisir perbedaan pandangan dengan menerapkan metode Al-Mujadalah Billati Hiya Ahsan yang mengarahdengan diskusi dan menghargai setiap pendapat jamaah. Kemudian majelistaklim Nur Shirotol Mustaqim dalam membentuk Religiositas generasi mudamencakup 5 aspek, yakni; Aspek iman, Islam, ilmu, ihsan dan amal. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan jamaah yang mengatakan pribadinya semakintaat, menjadi istiqomah dalam melaksanakan sholat dan puasa sunnah, khusyuk ketika melaksanakan shalat atau berdoa, saling tolong menolong dan lain sebagainya. Pembentukan Religiositas generasi muda juga diperkuat dengan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti mengadakan pesantren kilat 3 bulan sekali, melakukan pembacaan kitab hadis, pembacaan surah Yasin, maulid Nabi dan melakukan sholat berjamaah di majelis taklimsebagai praktek ibadah sehingga terbentuklah Religiositas generasi muda. | en_US |