dc.description.abstract | ABSTRAK
Abdul Muchlis, 2023, “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Bullying Di SMP Negeri 7 Samarinda”, Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Pendidikan Islam Agama Islam Fakultas Tabriah Dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Muhammad Aji Idris Samarinda (UINSI). Dalam penelitian dibimbing oleh Dr. Hj Robingatin, M. Ag selaku pembimbing I dan Rabiatul Adawiyah, M.Pd selaku pembimbing II.
Latar belakang dari Penelitian ini adalah karena adanya tindakan bullying yang terjadi pada siswa di SMP Negeri 7 Samarinda yang terdiri atas bullying fisik dan bullying verbal sehingga untuk mengatasi hal tersebut SMP Negeri 7 Samarinda melakukan atau mengeluarkan kebijakan berkenaan dengan upaya untuk mengatasi bullying. Pendidikan agama Islam memiliki keterkaitan yang erat dengan pendidikan dan karakter siswa disekolah yaitu dengan menanamkan nilainilai Islam ke pada siswa yang diharapkan dapat menjahui perilaku buruk seperti prilaku bullying dan menjadi pribadi yang baik disekolah maupun di luar sekolah. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui strategi guru pendidikan Agama islam dalam mengatasi bullying yang terjadi di SMP Negeri 7 Samarinda.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun sumber primer dari penelitian ini adalah 2 guru pendidikan agama islam, 3 guru bimbingan konseling, kepala sekolah, dan 4 siswa yang pernah mengalami bullying dan juga pernah menjadi pelaku bullying. Adapun sumber data skunder yang digunakan yaitu gambaran umum SMP Negeri 7 Samarinda seperti profil sekolah, identitas sekolah, visi dan misi sekolah SMP Negeri 7 Samarinda. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi. Teknik analisis data menggunakan Reduksi data, Penyajian data dan Penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi guru pendidikan agama islam dalam mengatasi masalah bullying siswa yaitu: memberi motivasi kepada siswa, memberi nasehat yang baik kepada siswa, dan memberi teguran dan hukuman kepada siswa agar mendapatkan efek jera dengan tidak melakukan bullying lagi. Adapun faktor penghambat dan faktor pendukung sebagai berikut, faktor penghambat kurangnya keterbukaan siswa bila mendapatkan bullying karena mendapat ancaman dari pelaku, ingin menemukan jati diri di sekolah, siswa sering melawan ketika di nasehati dan terus mengulang perilaku bullying, pengaruh dari media sosial, faktor pendukung guru di sekolah saling bekerja sama dalam mengatasi bullying, ada program dan upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam mengatasi bullying, adanya tindakan teguran, hukuman dan sangsi dalam mengasti bullying. | en_US |