dc.description.abstract | ABSTRAK
Andi Gema Satria, 2023. “Gerakan Dakwah Majelis Ta’lim Raudhatul Akhyar Kota Samarinda Dalam Membangun Paham Moderasi Beragama. Skripsi Jurusan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda”. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Abubakar Idham M, M.Ag dan Hudriansyah, Lc.,MA
Latar belakang penelitian ini adalah akhir-akhir ini umat Islam sedang menghadapi sebuah masalah dimana ada sebagian umat muslim yang memahami agama secara inklusif dan ekslusif. Dalam menyikapi masalah tersebut maka keberadaan Islam Washatiyyah atau Islam Moderat sangat diperlukan. Konsep moderasi beragama sendiri dicanangkan Oleh Kementrian Agama RI sebagai cara pandang masyarakat agar dapat memahami ajaran agama secara moderat atau tidak berlebihan (tidak ekstrim). Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana pemahaman ketua dan jamaah majelis ta’lim Raudhatul Akhyar kota samarinda terhadap moderasi beragama dan mengkaji bagaimana gerakan dakwah majelis ta’lim Raudhatul Akhyar kota samarinda dalam membangun paham moderasi beragama.
Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan teknik pendekatan kualitatif deskripstif, penelitian dilaksanakan di Majelis Ta’lim Raudhatul Akhyar Kota Samarinda. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi.
Hasil yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah dapat dilihat pemahaman pimpinan dan jamaah majelis ta’lim raudhatul akhyar terhadap moderasi beragama, dimana Pimpinan dan Jama’ah majelis tersebut dapat dikatakan moderat karena dapat menerima sebuah perbedaan yang ada pada lingkungan nya, dan Majelis Ta’lim Raudhatul Akhyar dalam membangun paham moderasi beragama menggunakan cara nasihat dan mengingatkan melalui taushiyah, selain itu majelis ta’lim raudhatul akhyar pun telah berupaya untuk mengurangi terjadi nya perpecahan yang diakibatkan adanya sebuah perbedaan dengan cara menanamkan nilai-nilai toleransi melalui diskusi dan menyikapi layaknya sebagai saudara seakidah dengan membahas suatu permasalahan syariat agama untuk diberikan solusi dengan melihat dari kedua sudut pandang yang berbeda. Majelis Ta’lim tersebut juga menggunakan internet sebagai media dakwahnya dengan mambuat beberapa akun sosial media seperti Facebook, Instagram dan Tiktok. | en_US |