dc.description.abstract | Atriyo Perwiratama, 2023. Problem Istri yang Ditinggal Suami Khuru>j Fi< Sabi<lilla<h (Perspektif Teori Keharmonisan Keluarga). Tesis. Program Studi Hukum Keluarga, Program Pascasarjana Universitas Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. H. Akhmad Haries, S.Ag., M.S.I sebagai pembimbing I dan Dr. Lilik Andaryuni, S.H.I., M.S.I sebagai pembimbing II.
Latar belakang penelitian ini bermula dari kegiatan dakwah khuru>j fi> sabi>lilla>h oleh jamaah tabligh yang dilakukan dengan cara meninggalkan keluarga dalam jangka waktu tertentu. Hal ini tentunya berdampak pada timbulnya problem yang dialami oleh para istri selama suami pergi berdakwah. Berdasarkan latar belakang yang ada, maka peneliti membuat rumusan tujuan sebagai berikut : (1) memahami pandangan anggota anggota jamaah tabligh terhadap urgensi kegiatan dakwah khuru>j fi> sabi>lilla>h (2) mendeskripsikan bentuk problem istri anggota jamaah tabligh selama ditinggal suami dalam dakwah khuru>j fi> sabi>lilla>h. (3) menganalisis dampak dari problem yang dialami oleh istri terhadap keharmonisan keluarga.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian hukum empiris dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologi hukum yang pengumpulan datanya dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya data akan dianalisis dengan pendekatan kualitatif serta reduksi data yaitu mengidentifikasi data-data utama, kemudian mengorganisasikan data agar tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan mudah dipahami dan terakhir data akan diverifikasi serta diberi kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) anggota jamaah tabligh berpandangan bahwa khuru>j fi> sabi>lilla>h memiliki urgensi terhadap keluarga, diantaranya adalah pengenalan lebih dalam terhadap ajaran agama (2) para istri dari anggota jamaah tabligh mengalami problem saat ditinggal khuru>j, dan diantara problem tersebut secara umum berkaitan dengan peran dan fungsi dalam keluarga seperti pemenuhan nafkah, pengasuhan anak, hubungan jarak jauh, terhambatnya komunikasi, serta beberapa beban psikologis, walaupun berdasarkan hasil wawancara, problem tersebut tidak menjadi masalah bagi para istri yang sudah menjalani prosesnya (3) dengan menggunakan perspektif teori keharmonisan keluarga, dapat disimpulkan bahwa problem yang dialami istri tentunya akan mengurangi aspek-aspek utama keharmonisan sehingga akan berdampak negatif terhadap keharmonisan keluarga bahkan berakibat pada perceraian. | en_US |