Konsep Kafa’ah dalam Pernikahan Mubarakah di Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan

Abstract

ABSTRAK

Imam Faishol. 2019. “Konsep Kafa’ah dalam Pernikahan Mubarakah di Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan”. Tesis. Program Studi Hukum Keluarga, Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Samarinda. Pembimbing (I) Dr. Makmun Syar‟i, M.H.I., (II) Dr. Mukhtar Salam, Lc., MA. Kafa’ah dalam pernikahan merupakan salah satu pertimbangan yang dianjurkan Islam ketika hendak melangsungkan pernikahan. Kafa’ah dalam pernikahan adalah laki-laki sebanding dengan calon istrinya, baik dalam hal kedudukan, tingkat sosial, tingkat kekayaan dan agamanya. Namun di pondok pesantren Hidayatullah Balikpapan terdapat kriteria tambahan dari keempat kriteria tersebut, yaitu ilmu pengetahuan dan kekaderannya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menelaah konsep kafa’ah dalam pernikahan mubarakah di pondok pesantren Hidayatullah Balikpapan. 2) Menelaah kesesuaian konsep kafa’ah dalam pernikahan mubarakah di pondok pesantren Hidayatullah Balikpapan dengan hukum Islam. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penyusunan tesis ini adalah penelitian lapangan (field research). Berdasarkan sifatnya penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif artinya penelitian ini berusaha mengungkapkan secara lengkap tentang obyek yang akan diteliti. Dalam hal ini yang menjadi obyek penelitian adalah ustadz-ustadz yang tergabung dalam steering committee pernikahan mubarakah. Lokasi penelitian ini bertempat di pondok pesantren Hidayatullah Balikpapan yang beralamat di Jalan Mulawarman Rt. 25 Kelurahan Teritip Kecamatan Balikpapan Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep kafa’ah dalam pernikahan mubarakah di pesantren Hidayatullah Balikpapan mencakup agama, harta, nasab dan fisik, namun terdapat tambahan yaitu ilmu pengetahuan dan kekaderannya. Konsep kafa’ah yang dipraktekkan dalam pernikahan mubarakah di pondok pesantren Hidayatullah Balikpapan semuanya sesuai dengan konsep kafa’ah dalam Islam. Ilmu pengetahuan dijadikan salah satu pertimbangan karena di era modern ini kebutuhan akan pendidikan sangat tinggi, terkhusus Hidayatullah yang sudah memiliki pendidikan formal di beberapa cabang yang tersebar di Indonesia. Adapun kekaderan dijadikan salah satu pertimbangan karena menikah sesama kader di pondok pesantren Hidayatullah memiliki misi untuk memperluas jaringan dakwah di seluruh cabang Hidayatullah. Dakwah yang dimaksud yaitu dakwah rabbaniyyah yang rahmatan lil’alamin. Sehingga dapat dipahami bahwa dalam membentuk keluarga yang sakinah mawaddah dan rahmah Hidayatullah menginginkan seluruh kadernya untuk membentuk keluarga dakwah agar dapat memberikan manfaat untuk pengokohan terhadap organisasi dan juga penyebaran dakwah di Indonesia.